kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengakuan Mengejutkan Komandan Pasukan Rusia Terkait Situasi Sulit di Ukraina


Rabu, 19 Oktober 2022 / 09:34 WIB
Pengakuan Mengejutkan Komandan Pasukan Rusia Terkait Situasi Sulit di Ukraina
Pengakuan Mengejutkan Komandan Pasukan Rusia Terkait Situasi Sulit di Ukraina


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  KYIV. Komandan baru pasukan Rusia di Ukraina membuat pengakuan langka terhadap tekanan yang mereka alami dari pasukan Ukraina. Saat ini Ukraina tengah berusaha merebut kembali wilayah Selatan dan Timur yang dicaplok Rusia beberapa minggu lalu.

Terkait kondisi ini, kepala wilayah strategis Kherson yang dilantik Kremlin pada hari Selasa mengumumkan pemindahan bertahap yang terorganisir warga sipil di empat kota di Sungai Dnipro.

"Situasi di daerah operasi militer khusus dapat digambarkan semakin tegang," ujar Jenderal angkatan udara Rusia Sergei Surovikin yang sekarang memimpin pasukan invasi Rusia kepada saluran berita Rossiya 24 milik Rusia.

Baca Juga: AS Tuding Iran Melanggar Resolusi PBB Karena Menjual Drone ke Rusia

Surovikin mengatakan situasi di daerah Kherson sulit. Ia bilang musuh sengaja menyerang infrastruktur dan bangunan tempat tinggal.

Sejauh ini, pasukan Rusia di Kherson telah mundur sejauh 20-30 kilometer dalam beberapa minggu terakhir dan berisiko terjepit di tepi barat sungai Dnipro sepanjang 2.200 kilometer yang membelah Ukraina.

Anggota Dewan Zaporizhzhia yang didirikan Rusia, Vladimir Rogov mengatakan pasukan Kyiv telah mengintensifkan penembankan semalaman terhadap Enerhodar yang dikuasai Rusia, kota tempat banyak karyawan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia tinggal.

Tembakan artileri telah menghantam pinggiran kota dan ada 10 serangan di sekitar pembangkit listrik termal lokal, katanya di aplikasi pesan Telegram pada hari Rabu.

Baca Juga: NATO Gelar Latihan Perang Nuklir di Tengah Ancaman Putin

Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi laporan medan perang.

Baik Ukraina dan Rusia membantah menargetkan warga sipil, meskipun Kyiv menuduh pasukan Moskow melakukan kejahatan perang.




TERBARU

[X]
×