Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - PARIS. Penjualan kendaraan PSA Group merosot 12,8% pada semester pertama 2019 karena kondisi pasar negara berkembang telah membebani bisnis di luar negeri ketika perusahaan masih berusaha memulihkan penjualan.
Produsen kendaraan asal Prancis ini hanya mampu mencatatkan penjualan 1,9 juta unit kendaraan ringan sepanjang Januari hingga Juni 2019. Padahal tahun lalu penjualan PSA Group tembus hingga 2,18 juta unit.
Meski demikian PSA Group telah mencatatkan rekor penjualan dan laba secara berturut-turut di bawah Kepala Eksekutif PSA Group Carlos Taveres. Pada 24 Juli 2019 nanti, perusahaan akan melaporkan capaian pendapatannya secara penuh.
Sejauh ini wilayah Eropa masih pasar utama PSA Group, dengan menambah 03% pangsa pasar otomotif walaupun terjadi penurunan 2,5% secara keseluruhan. Bisnis Vauxhall motor yang diperoleh dari General Motor pada 2017 juga mendukung penjualan di wilayah tersebut.
"Terlepas dari penurunan pasar otomotif global untuk semester pertama ini, tim komersial kami telah berhasil meningkatkan pangsa pasar di beberapa negara," kata Tavares dikutip dari Reuters, Senin (15/7).
PSA mencatat penurunan tajam hampir di semua tempat lain dengan jumlah pengiriman turun 60,6% lebih lanjut di Cina. Di wilayah tersebut telah mengalami penurunan penjualan secara berlarut-larut yang terjadi pada perusahaan patungan antara PSA dengan produsen lokal Dongfeng dan Changan.
Selain itu, volume penjualan juga turun 29,3% di pasar Amerika Selatan yang berkontraksi dan 68,4% di wilayah Timur Tengah-Afrika. Salah satu penyebabnya, karena Amerika Serikat (AS) memberikan sanksi kepada Iran.
Sepanjang tahun lalu, PSA Group membukukan margin operasi sebesar, sementara target profitabilitas grup sebesar 4,5% untuk tahun 2019-2021. Target itu dinilai konservatif ketiga investor mengharapkan lebih.
Berita Terkait
