Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Grup Lenovo China membukukan penurunan pendapatan 24% pada periode April-Juni 2023. Angka ini lebih buruk dari perkiraan para analis. Penurunan pendapatan Lenovo karena terpukul penurunan permintaan komputer pribadi secara global.
Kondisi ini membuat pembuat PC terbesar di dunia ini membukukan penurunan pendapatan selama empat kuartal berturut-turut. Pendapatan pada kuartal April-Juni berada di US$ 12,9 miliar. Angka ini di bawah rata-rata dari tujuh perkiraan analis yang disusun oleh Refinitiv yang memproyeksi US$ 13,84 miliar.
Baca Juga: Lenovo Exclusive Store Pertama di Lifestyle Mall hadir di Pondok Indah Mall
Pendapatan Lenovo mulai berkontraksi karena permintaan mulai turun. Ini efek dari terbebani kenaikan suku bunga dan melonjaknya inflasi. Padahal pada saat pandemi Covid-19, penjualan elektronk naik karena konsumen dan perusahaan upgrade kepemilikan elektroniknya untuk mendukung pekerjaan jarak jauh.
Sementara laju pemulihan tetap lemah dan banyak pengecer masih memiliki inventaris yang belum terjual. Kondisi ini memaksa pembuat PC dan pemasoknya termasuk pembuat chip menyesuaikan volume produksi dan harga.
Menurut firma riset pasar Canalys, pengiriman PC global turun 12% pada kuartal II tahun 2023. Angka ini jauh lebih baik ketimbang dua kuartal sebelumnya yang turun lebih dari 30%. Untuk meningkatkan margin laba, Lenovo telah memperluas bisnis non-PC seperti server dan layanan teknologi informasi (TI), tetapi bisnis perangkatnya yang mencakup PC, smartphone, dan tablet masih menyumbang hampir empat per lima dari pendapatan grup.
Efek penurunan pendapatan tersebut membuat laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham anjlok 66% menjadi US$ 177 juta, dibandingkan perkiraan analis US$ 212,49 juta.
Baca Juga: Lenovo Menduduki Peringkat Kedelapan dalam Gartner Supply Chain Top 25 Tahun 2023