kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pentagon: China Dapat Tenggelamkan Seluruh Armada Kapal Induk AS hanya dalam 20 Menit


Rabu, 16 April 2025 / 08:20 WIB
Pentagon: China Dapat Tenggelamkan Seluruh Armada Kapal Induk AS hanya dalam 20 Menit
ILUSTRASI. Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth berdiri di samping Presiden AS Donald Trump, di Kantor Oval Gedung Putih, di Washington, D.C., AS, 21 Maret 2025.


Sumber: Yahoo News | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Pete Hegseth, dalam pernyataan yang jarang disampaikan, mengungkapkan bahwa rudal hipersonik milik China berpotensi menghancurkan seluruh armada kapal induk AS hanya dalam waktu 20 menit.

“Sejauh ini, seluruh platform proyeksi kekuatan (AS) kami adalah kapal induk dan kemampuan untuk memproyeksikan kekuatan secara strategis di seluruh dunia melalui platform tersebut,” ujar Hegseth dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

Ia menambahkan, “15 rudal hipersonik China dapat menghancurkan 10 kapal induk dalam 20 menit pertama konflik.”

Baca Juga: Menhan AS: China Dapat Tenggelamkan Seluruh Armada Kapal Induk AS dalam 20 Menit

Hegseth mengungkapkan bahwa AS selalu kalah dari China dalam setiap simulasi perang yang dilakukan oleh Pentagon. “China sedang membangun pasukan yang secara khusus dirancang untuk menghancurkan AS,” tegasnya.

Ia menyalahkan birokrasi di dalam negeri serta lambannya proses pengadaan senjata sebagai penyebab meningkatnya keunggulan China dalam potensi konflik dengan AS.

Ancaman terhadap Terusan Panama

Menteri Pertahanan AS juga menyoroti potensi ancaman China terhadap Terusan Panama, jalur air sepanjang 82 kilometer yang menghubungkan Laut Karibia dan Samudra Pasifik.

Menurut Sobel Shipping Network, sekitar 40% lalu lintas peti kemas AS bergantung pada terusan ini setiap tahunnya, dengan AS sebagai pengguna terbesar.

Pada 2021, lebih dari 73% kapal yang melintasi terusan tersebut adalah kapal yang menuju atau berangkat dari pelabuhan AS.

Baca Juga: China Bangun Reaktor Nuklir untuk Operasikan Kapal Induk, Angkatan Laut AS Waspada!

Sejak Panama mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taiwan ke China pada 2017, Beijing telah meningkatkan kehadirannya di kawasan, termasuk investasi besar dalam proyek infrastruktur di sekitar terusan. 

Pengaruh China meluas melalui kendali atas pelabuhan di kedua ujung terusan oleh Hutchison Ports PPC, perusahaan berbasis di Hong Kong yang memiliki hubungan dengan pemerintah Beijing.

“China menimbulkan ancaman berkelanjutan terhadap Terusan Panama, tetapi bersama-sama Amerika Serikat dan Panama akan menjaganya tetap aman,” ujar Hegseth.

Kesepakatan kerja sama antara AS dan Panama yang ditandatangani pada awal April memungkinkan pengerahan personel militer AS ke fasilitas yang dikendalikan Panama untuk pelatihan, latihan, dan kegiatan lainnya.

Baca Juga: Bakal Gelar Latihan Akhir Pekan ini, Taiwan Pantau Pergerakan Kapal Induk China

Sejak kembali menjabat pada Januari, Presiden AS Donald Trump secara berulang menyatakan bahwa China memiliki pengaruh yang terlalu besar terhadap terusan tersebut.

Dengan kesepakatan terbaru ini, pemerintahannya bertekad untuk mengambil kembali kendali atas jalur air strategis yang sebelumnya dibangun, didanai, dan dikendalikan AS hingga tahun 1999.

Kemajuan Rudal Hipersonik China

Menurut laporan Departemen Pertahanan AS (DoD) yang dirilis pada Desember 2024, teknologi rudal hipersonik China telah berkembang pesat selama dua dekade terakhir. Banyak program rudal yang dikembangkan setara dengan produksi negara-negara besar lainnya.

Penempatan rudal balistik jarak menengah (MRBM) DF-17 yang dilengkapi kendaraan luncur hipersonik (HGV) dinilai akan terus memperkuat kekuatan rudal Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Sistem ini, yang mulai dioperasikan pada 2020, diperkirakan akan menggantikan sejumlah rudal balistik jarak pendek (SRBM) lama, dan mampu menyerang pangkalan serta armada asing di kawasan Pasifik Barat.

Baca Juga: 10 Kapal Induk Terbesar di Dunia: Armada Amerika Serikat Memimpin

Rudal DF-27 juga disebut memiliki opsi muatan HGV, serta muatan konvensional untuk serangan darat, antikapal, maupun nuklir. Tulisan resmi militer China menyebutkan bahwa rudal ini memiliki jangkauan 5.000–8.000 km, menjadikannya sebagai rudal balistik antarbenua (ICBM), dengan media lokal mengindikasikan kemampuannya menjangkau hingga Alaska dan Hawaii.

Pada 27 Juli 2021, China menguji HGV dengan jangkauan ICBM yang menempuh jarak hingga 40.000 km.

Pada April 2019, Angkatan Laut PLA memperkenalkan kapal penjelajah berpeluru kendali yang dilengkapi rudal jelajah serang darat jarak jauh. Pada 2022, mereka juga meluncurkan rudal hipersonik YJ-21 yang dirancang khusus untuk menghancurkan kapal induk.

Departemen Pertahanan AS menyimpulkan bahwa China kini memiliki salah satu arsenal rudal hipersonik paling canggih di dunia dan terus menunjukkan kemajuan pesat dalam pengembangan teknologi rudal hipersonik konvensional maupun berkekuatan nuklir.

Selanjutnya: Terjebak Gaji Bulanan? Robert Kiyosaki Bongkar Rahasia Keluar dari Rat Race!

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Paling Murah Sejagat 16-23 April 2025, Indomie Jumbo Beli 3 Jadi Murah



TERBARU

[X]
×