Sumber: Arab News | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Menurut laporan Bloomberg, Turki berencana untuk menguji S-400 minggu depan di sebuah situs di pantai Laut Hitam. Meskipun langkah tersebut tidak berarti bahwa Turki segera mengaktifkan sistem Rusia, laporan di Ankara menunjukkan bahwa kartu aktivasi dapat digunakan sebagai bentuk perlindungan.
Latihan, di mana 10 drone target Banshee buatan Inggris juga akan digunakan untuk menguji S-400, akan berlangsung hingga 16 Oktober. Kemampuan keterlibatan senjata S-400, serta kemampuan deteksi dan pelacakan radar sistem dan potensi sistem komunikasi, akan diuji.
Baca Juga: Jika syarat ini dipenuhi, Azerbaijan bersedia lakukan gencatan senjata
"Pemilihan waktu pengujian hanya mendorong kami pada kesimpulan bahwa ini mungkin merupakan instrumen pengiriman pesan ke Rusia dan Armenia," jelas Karol Wasilewski, seorang analis di Institut Urusan Internasional Polandia yang berbasis di Warsawa, mengatakan kepada Arab News.
Menurut Wasilewski, Turki mungkin ingin menunjukkan tekadnya pada masalah Nagorno-Karabakh dan membujuk Rusia untuk bernegosiasi tentang konflik tersebut.
“Ini bukan tes pertama. Yang pertama terjadi pada November 2019. Turki mencobanya sekali dan tidak ada konsekuensi, jadi saya pikir sekarang pengambil keputusan juga yakin tidak akan ada konsekuensi,” ujarnya.