Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia siap menembaki kapal perang yang mengganggu, peringatan keras setelah insiden Laut Hitam di mana sebuah kapal perusak Inggris berlayar di dekat Krimea yang diklaim Rusia sebagai wilayahnya.
Rusia menyatakan, salah satu kapal perangnya melepaskan tembakan peringatan dan sebuah pesawat tempur menjatuhkan bom di jalur kapal perusak Inggris HMS Defender pada Rabu (23/6) untuk mengusirnya dari daerah dekat Sevastopol.
Tapi, Inggris membantah laporan itu, bersikeras kapal perangnya tidak ditembaki dan sedang berlayar di perairan Ukraina.
Insiden itu menandai pertama kalinya sejak Perang Dingin bahwa Moskow mengakui menggunakan peluru tajam untuk menghalangi kapal perang NATO, menggarisbawahi meningkatnya ancaman benturan militer di tengah ketegangan Rusia-Barat.
Baca Juga: Rusia usir kapal perang Inggris keluar dari perairan Krimea dengan tembakan dan bom
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan pada Kamis (24/6), "perbatasan Rusia yang tidak dapat diganggu gugat adalah keharusan mutlak. Itu akan dilindungi dengan segala cara, diplomatik, politik, dan militer jika diperlukan".
Menurut dia, Angkatan Laut Inggris harus mengganti nama kapal perusaknya dari Defender (Pembela) menjadi Aggressor (Penyerang), dan memperingatkan, "mereka yang mencoba menguji kekuatan kami mengambil risiko tinggi".
Provokasi yang disengaja
Ditanya, apa yang akan Rusia lakukan untuk mencegah penyusupan semacam itu di masa depan, Ryabkov mengungkapkan kepada wartawan, mereka akan siap menembak sasaran jika peringatan tidak berhasil.
“Kami bisa mengajukan banding atas alasan dan tuntutan untuk menghormati hukum internasional,” kata Ryabkov, seperti dilaporkan kantor berita Interfax dan dilansir Channel News Asia.
Baca Juga: Panas, Rusia desak AS dan sekutunya untuk tidak gelar latihan militer di Laut Hitam
“Jika itu tidak membantu, kami mungkin menjatuhkan bom dan tidak hanya di jalur tetapi tepat sasaran jika kami tidak mendapatkan respons sebaliknya,” tegas dia.
Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin menyesalkan apa yang dia gambarkan sebagai "provokasi yang disengaja dan dipersiapkan dengan baik" oleh Inggris dan mendukung peringatan keras dari Ryabkov tersebut.
"Jika tindakan provokatif yang tidak dapat diterima diulangi, jika tindakan itu terlalu jauh, tidak ada opsi untuk melindungi perbatasan Federasi Rusia secara sah," kata Dmitry Peskov, juru bicara Putin, seperti dikutip Channel News Asia.
Pada Rabu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, sebuah kapal patroli melepaskan tembakan peringatan setelah HMS Defender mengabaikan pemberitahuan terhadap intrusi dan berlayar 3 km ke perairan teritorial Rusia di dekat Sevastopol, Pangkalan Angkatan Laut Rusia di Krimea.
Jet tempur Su-24 Rusia juga menjatuhkan empat bom di depan kapal perusak Inggris untuk mendesak HMS Defender mengubah arah. Beberapa menit kemudian, HMS Defender meninggalkan perairan Rusia, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan.