Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pemenang dan pihak yang tertekan
Kebijakan ini mulai membuahkan hasil, terutama di sektor etching, proses krusial dalam pembuatan chip. Produsen peralatan terbesar China, Naura, kini menguji alat etching-nya di lini produksi chip 7 nanometer (nm) milik SMIC—sebuah tonggak penting setelah sebelumnya berhasil di 14 nm.
“Hasil etching Naura dipercepat karena pabrik diwajibkan memakai minimal 50% peralatan lokal,” ujar salah satu sumber, seraya menambahkan bahwa kebijakan ini memaksa pemasok domestik meningkatkan kualitas dengan cepat.
Sebelumnya, peralatan etching canggih di China didominasi perusahaan asing seperti Lam Research dan Tokyo Electron. Kini, sebagian pasarnya mulai digantikan oleh Naura dan pesaing lokalnya, AMEC.
Naura juga menjadi mitra penting produsen chip memori China, termasuk memasok peralatan untuk chip dengan lebih dari 300 lapisan. Perusahaan ini bahkan mengembangkan komponen pengganti untuk alat Lam Research yang tak lagi bisa diservis akibat pembatasan ekspor AS.
Perkembangan China ini memicu kekhawatiran pesaing global, karena pemasok asing mulai terpinggirkan dari pasar China.
Tonton: Bank Dunia Soroti Besarnya Bunga Utang Indonesia, Serap Pendapatan Negara
Naura mencatat 779 paten pada 2025, lebih dari dua kali lipat dibanding 2020–2021. AMEC mengajukan 259 paten. Kinerja keuangan pun melonjak: pendapatan Naura semester I-2025 naik 30% menjadi 16 miliar yuan, sementara AMEC melonjak 44% menjadi 5 miliar yuan.
Analis memperkirakan China kini sudah mencapai sekitar 50% kemandirian di segmen peralatan pembersihan dan penghilangan photoresist, yang sebelumnya dikuasai perusahaan Jepang.
“Pasar peralatan domestik akan didominasi dua hingga tiga pemain besar, dan Naura jelas salah satunya,” ujar seorang sumber lain.
Kesimpulan
Kebijakan wajib 50% peralatan lokal menegaskan strategi agresif China untuk mempercepat kemandirian industri semikonduktor. Aturan ini secara langsung menguntungkan produsen peralatan dalam negeri seperti Naura dan AMEC, sekaligus menekan pemain global. Meski masih longgar untuk teknologi paling canggih, arah kebijakan China jelas: menuju 100% rantai pasok chip buatan dalam negeri, sebagai respons terhadap tekanan geopolitik dan pembatasan teknologi dari Barat.













