kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perang dagang China vs Australia berkobar, begini kronologinya


Jumat, 27 November 2020 / 13:35 WIB
Perang dagang China vs Australia berkobar, begini kronologinya
ILUSTRASI. Hubungan Australia dengan mitra dagang utamanya, China, memburuk pada 2018. REUTERS/Lam Yik


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Sementara itu, China memangkas impor konsentrat tembaga Australia lebih dari setengahnya pada Oktober.

Woodside Petroleum Australia menunda pembicaraan untuk menjual saham di ladang gas dan proyek gas alam cair (LNG) kepada perusahaan China karena perselisihan diplomatik.

China menolak seruan Australia untuk membatalkan bea anti-dumping dan anti-subsidi dengan total 80,5% pada ekspor jelai.

Beijing melarang pengiriman jelai dari eksportir biji-bijian yang berbasis di Australia, Emerald Grain, yang dimiliki oleh Sumitomo Corp. Jepang.

Australia menghentikan pengiriman lobster batu ke pasar teratas China, setelah Beijing memberlakukan inspeksi makanan laut hidup baru yang mencakup pemeriksaan jejak mineral dan logam.

Baca Juga: Simak Proyeksi Harga Batubara dan Saham yang bisa Jadi Pilihan

China melarang impor kayu Australia setelah ditemukan hama dari negara bagian Victoria. Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri China mengatakan bea cukai berulang kali menemukan bahaya hayati pada kayu Australia setelah media melaporkan bahwa Beijing telah menghentikan impor kayu dari negara bagian Queensland timur laut Australia.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan, pengurangan impor produk Australia seperti anggur, batu bara, dan gula adalah hasil dari keputusan pembeli sendiri. Pernyataan itu dikeluarkan setelah adanya laporan media yang menyatakan bahwa Beijing telah memperingatkan para importir untuk berhenti membeli berbagai barang Australia.

China diperkirakan akan memblokir impor gula, anggur merah, lobster, barley, batu bara dan bijih tembaga serta konsentrat dari Australia, menurut laporan media.

Selanjutnya: Kode etik Laut China Selatan macet, Asia Tenggara cemas Tiongkok akan rebut kekuasaan




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×