Sumber: New York Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Data yang dihimpun New York Times menunjukkan, harga komoditas industri utama juga menurun, di mana harga minyak mentah Amerika turun sekitar 3%. Tembaga, yang dianggap sebagai barometer kesehatan industri global, mengalami penurunan kurang dari 1%.
Imbal hasil surat utang AS bertenor 10-tahun turun menjadi 1,45%. Sebab, investor yang cemas terus menerus membeli obligasi pemerintah, sehingga mendorong kenaikan harga obligasi dan menekan imbal hasil. Penurunan imbal hasil obligasi tahun ini menunjukkan penurunan ekspektasi yang luas terhadap pertumbuhan ekonomi di kalangan investor.
Baca Juga: Benarkah resesi AS akan segera terjadi? Penasihat ekonomi Trump mulai cemas
“Perang dagang AS dengan dunia telah membuka lubang besar dalam kepercayaan manufaktur,” jelas Chris Rupkey, kepala ekonom keuangan di MUFG Union Bank, dalam risetnya yang dirilis Selasa (3/9). "Sektor manufaktur turun dan penurunan ini merupakan yang pertama kalinya tahun ini akibat tarif China dan perlambatan ekspor yang mulai menggigit."
Di sisi lain, Presiden Trump terus bersikeras bahwa rasa sakit akibat perang dagang akan lebih dirasakan oleh China, bukan Amerika Serikat. Pada hari Jumat, ia menegaskan perusahaan-perusahaan Amerika meninggalkan China sebagai tanggapan atas kenaikan tarif. Ini merupakan sebuah perkembangan yang menempatkan Amerika Serikat dalam posisi negosiasi yang luar biasa.
Trump juga mengatakan, setiap bisnis yang mengeluh tentang kesulitan keuangan akibat tarif, hal itu disebabkan karena manajemen yang buruk, bukan perang dagang.