kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perang makin sengit, Azerbaijan dan Armenia menolak damai!


Rabu, 30 September 2020 / 05:00 WIB
Perang makin sengit, Azerbaijan dan Armenia menolak damai!


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Kandidat presiden dari Partai Demokrat AS Joe Biden menuliskan tweet untuk menanggapi hal ini. Dia bilang: “Dengan korban jiwa yang meningkat pesat di dan sekitar Nagorno-Karabakh, Pemerintahan Trump perlu memanggil para pemimpin Armenia dan Azerbaijan sesegera mungkin untuk meredakan situasi. Pemerintah juga harus menuntut pihak lain -seperti Turki- untuk menghindari konflik ini."

Korban meningkat

Pashinyan mengatakan kepada BBC dalam sebuah wawancara bahwa pasukan Azeri telah menyerang desa dan kota di Nagorno-Karabakh dan di dalam Armenia sendiri pada hari Selasa (29/9/2020).

“Ada korban di antara militer dan warga sipil. Puluhan tewas dan ratusan lainnya luka-luka,” katanya.

Baca Juga: Membandingkan kekuatan militer dari perang Armenia vs Azerbaijan, siapa lebih unggul?

Kantor kejaksaan Azerbaijan mengatakan, 12 warga sipil Azeri sejauh ini tewas dan 35 luka-luka oleh tembakan Armenia. Pihak Azeri belum mengungkapkan korban militer.

Nagorno-Karabakh telah melaporkan hilangnya setidaknya 84 tentara.

"Apa yang bisa saya katakan? Ini perang. Kami mendengar serangan udara beberapa kali sehari dan bersembunyi di tempat perlindungan bom," kata Albert Voskanyan, penduduk ibu kota kantong Stepanakert, kepada Reuters.

Selanjutnya: Perang Armenia vs Azerbaijan makin sengit, Rusia dan Turki ikut terseret



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×