Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Namun, Armenia tidak memberikan bukti atas insiden tersebut. Turki menyebut klaim itu "sama sekali tidak benar", dan Azerbaijan juga membantahnya.
"Komunitas internasional harus dengan tegas mengutuk agresi Azerbaijan dan tindakan Turki dan menuntut Turki keluar dari wilayah ini," kata Pashinyan kepada TV pemerintah Rusia.
"Kehadiran militer Turki di wilayah ini ... akan membawa eskalasi lebih lanjut dan perluasan skala konflik," tambahnya.
Baca Juga: Kian membara, Armenia dan Azerbaijan kerahkan artileri berat di pertempuran terbaru
Pemimpin Azeri Aliyev menuduh Armenia merekayasa insiden pesawat tersebut. “Turki bukanlah pihak dalam konflik, sama sekali tidak berpartisipasi di dalamnya dan tidak perlu menyeretnya untuk ini,” katanya seperti dikutip Reuters.
Campur tangan Putin
Perang antar kedua negara dicemaskan tidak hanya akan menyeret Turki, tetapi juga Rusia. Moskow memiliki aliansi pertahanan dengan Armenia, tetapi juga menikmati hubungan dekat dengan Azerbaijan.
Kremlin mengatakan Presiden Vladimir Putin berbicara melalui telepon dengan Pashinyan untuk kedua kalinya sejak dimulainya krisis dan mengatakan semua pihak harus mengambil tindakan untuk mengurangi eskalasi. Hingga saat ini, belum ada media yang mempublikasikan kontak apa pun antara Putin dan Aliyev.
Kremlin mengatakan Moskow terus berhubungan dengan Turki, Armenia dan Azerbaijan. Menurut Kremlin, setiap pembicaraan tentang memberikan dukungan militer untuk pihak lawan hanya akan menambah bahan bakar ke api.