kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perang regional di depan mata, Prancis-AS-Rusia bertemu di Nagorno-Karabakh


Kamis, 08 Oktober 2020 / 06:37 WIB
Perang regional di depan mata, Prancis-AS-Rusia bertemu di Nagorno-Karabakh
ILUSTRASI. Seorang perempuan berjalan melewati sebuah rumah rusak akibat penembakan meriam yang terjadi baru-baru ini dalam konflik militer atas daerah yang memisahkan diri Nagorno-Karabakh, di kota Ganja, Azerbaijan, Selasa (6/10/2020). REUTERS/Aziz Karimov


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Presiden Azeri Ilham Aliyev mengatakan negaranya akan mengadakan pembicaraan dengan Armenia hanya setelah fase akut konflik militer berakhir, dan menginginkan Turki terlibat dalam mediasi.

Dia juga ingin Armenia menetapkan jadwal penarikan pasukannya dari Nagorno-Karabakh dan wilayah Azeri sekitarnya.

Adapun persyaratan gencatan senjata dari Armenia adalah Turki menghentikan keterlibatannya dan melakukan penarikan tentara bayaran dan teroris mereka. Demikian pernyataan yang dimuat dalam siaran pers Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan seperti yang dikutip majalah Time.

Baca Juga: Perang Armenia-Azerbaijan, Rusia sebut banyak kelompok teror datang ke pusat konflik

Dalam komentarnya kepada Sky News, Pashinyan mengatakan Turki dan Azerbaijan sedang melakukan kebijakan genosida dan memulihkan kekaisaran Turki. Keduanya telah menepis tuduhan semacam itu di masa lalu.

Data Reuters menunjukkan, sekitar 1,5 juta orang Armenia terbunuh di bawah pemerintahan Ottoman antara tahun 1915 dan 1923. Turki menerima bahwa banyak orang Armenia yang tinggal di kekaisaran terbunuh dalam bentrokan dengan pasukan Ottoman selama Perang Dunia Pertama, tetapi membantah angka tersebut dan menyangkal bahwa pembunuhan itu diatur secara sistematis dan merupakan genosida. 

Selanjutnya: Penuh kontroversi, Turki uji sistem pertahanan S-400 minggu depan



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×