kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Perang regional di depan mata, Prancis-AS-Rusia bertemu di Nagorno-Karabakh


Kamis, 08 Oktober 2020 / 06:37 WIB
Perang regional di depan mata, Prancis-AS-Rusia bertemu di Nagorno-Karabakh
ILUSTRASI. Seorang perempuan berjalan melewati sebuah rumah rusak akibat penembakan meriam yang terjadi baru-baru ini dalam konflik militer atas daerah yang memisahkan diri Nagorno-Karabakh, di kota Ganja, Azerbaijan, Selasa (6/10/2020). REUTERS/Aziz Karimov


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Presiden Azeri Ilham Aliyev mengatakan negaranya akan mengadakan pembicaraan dengan Armenia hanya setelah fase akut konflik militer berakhir, dan menginginkan Turki terlibat dalam mediasi.

Dia juga ingin Armenia menetapkan jadwal penarikan pasukannya dari Nagorno-Karabakh dan wilayah Azeri sekitarnya.

Adapun persyaratan gencatan senjata dari Armenia adalah Turki menghentikan keterlibatannya dan melakukan penarikan tentara bayaran dan teroris mereka. Demikian pernyataan yang dimuat dalam siaran pers Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan seperti yang dikutip majalah Time.

Baca Juga: Perang Armenia-Azerbaijan, Rusia sebut banyak kelompok teror datang ke pusat konflik

Dalam komentarnya kepada Sky News, Pashinyan mengatakan Turki dan Azerbaijan sedang melakukan kebijakan genosida dan memulihkan kekaisaran Turki. Keduanya telah menepis tuduhan semacam itu di masa lalu.

Data Reuters menunjukkan, sekitar 1,5 juta orang Armenia terbunuh di bawah pemerintahan Ottoman antara tahun 1915 dan 1923. Turki menerima bahwa banyak orang Armenia yang tinggal di kekaisaran terbunuh dalam bentrokan dengan pasukan Ottoman selama Perang Dunia Pertama, tetapi membantah angka tersebut dan menyangkal bahwa pembunuhan itu diatur secara sistematis dan merupakan genosida. 

Selanjutnya: Penuh kontroversi, Turki uji sistem pertahanan S-400 minggu depan


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×