Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. India tidak akan membiarkan kebanggaannya dilukai dalam ketegangan di perbatasan baru-baru ini dengan China tetapi bertekad untuk menyelesaikan perselisihan melalui pembicaraan kedua negara.
Dilansir South China Morning Post, Menteri Pertahanan India Rajnath Singh mengatakan pihaknya juga telah menolak tawaran Presiden AS Donald Trump untuk menjadi penengah di konflik ini.
Baca Juga: Inggris bersumpah tak akan berpaling dari tanggung jawab kepada Hong Kong
Ratusan tentara India dan China terlibat dalam pertempuran terakhir yang terkonsentrasi di wilayah Ladakh India di seberang Tibet.
Kedua negara memiliki beberapa titik sengketa di sepanjang 3.500 km (2.175 mil) perbatasan mereka. Mereka berperang di perbatasan pada tahun 1962 dan telah terjadi pertengkaran rutin sejak itu.
Ketegangan terakhir meletus pada 9 Mei ketika puluhan tentara China dan India terluka dalam perkelahian dan saling melempar batu di negara bagian Sikkim.
Baca Juga: Usai ditutup lebih dari dua bulan, Masjid Al-Aqsa kembali dibuka
Pusat pertikaian sekarang di Ladakh berpusat di sekitar lembah Galwan yang mengontrol akses ke beberapa titik strategis di perbatasan Himalaya mereka.
Kedua belah pihak saling menyalahkan satu sama lain tetapi para analis mengatakan bahwa pembangunan jalan baru India di wilayah tersebut mungkin menjadi penyebab perselisihan India dan China.
Kedua belah pihak telah mengirim bala bantuan dan alat berat ke zona tersebut. "Saya ingin meyakinkan bahwa kita tidak akan membiarkan harga diri India terluka dalam keadaan apa pun," kata Singh.
Baca Juga: Hubungan AS-China diramal makin panas soal isu Hong Kong
“India telah mengikuti kebijakan yang jelas untuk menjaga hubungan baik dengan negara-negara tetangga. Itu bukan pendekatan baru,” tambahnya.
“Kadang-kadang, situasi muncul dengan China. Itu telah terjadi sebelumnya. Negosiasi sedang berlangsung antara kedua negara di tingkat militer dan diplomatik," katanya.