kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Percaya diri, Putin sebut Rusia memimpin perkembangan teknologi hipersonik dunia


Senin, 13 Desember 2021 / 09:47 WIB
Percaya diri, Putin sebut Rusia memimpin perkembangan teknologi hipersonik dunia
ILUSTRASI. Uji coba rudal hipersonik Zirkon dari kapal fregat Admiral Gorshkov?Armada Utara Rusia di laut Putih, 6 Oktober 2020


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia, Vladimir Putin, dengan percaya diri menyebut bahwa saat ini negaranya adalah pemimpin dunia dalam hal perkembangan teknologi hipersonik. Menurutnya, negara lain yang mengembangkan rudal hipersonik sedang berusaha menyaingi Rusia.

Melalui sebuah film dokumenter berjudul "Russia. New History" yang ditayangkan hari Minggu (12/12), Putin menyebut bahwa saat ini AS adalah pesaing Rusia dalam hal kepemilikan jumlah hulu ledak dan kapal induk.

Meskipun demikian, Putin yakin bahwa perkembangan teknologi Rusia lebih baik.

"Tetapi dalam perkembangan, kami yang lebih maju, kami jelas merupakan pemimpinnya. Rusia juga nomor 1 di dunia dalam skala peningkatan senjata tradisional," ungkap Putin, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Peringati hari tentara nasional, Ukraina siap berperang melawan Rusia

Terkait dengan teknologi hipersonik, Putin mengatakan bahwa di masa depan nanti kekuatan-kekuatan besar dunia akan memiliki teknologi senjata serupa. Putin menilai akan ada banyak negara yang berupaya menyaingi teknologi hipersonik milik Rusia.

Bulan lalu, Putin mengatakan bahwa uji coba rudal jelajah hipersonik Zirkon Rusia hampir selesai dan pengiriman ke angkatan laut akan dimulai pada 2022. Banyak pakar dunia Barat mengakui bahwa kombinasi kecepatan, kemampuan manuver, dan ketinggian rudal hipersonik membuat Zirkon sulit dilacak dan dicegat.

Pada uji coba sebelumnya, rudal hipersonik Zirkon mampu melesat dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara di atmosfer atas, atau sekitar 6.200 km per jam. Secara umum, ini lebih lambat dari rudal balistik antarbenua, namun desain rudal hipersonik memungkinkannya untuk bermanuver menuju target atau menjauh dari pertahanan.

Baca Juga: Militer AS: Perlombaan senjata hipersonik dengan China sudah berlangsung

Meski yakin atas perkembangan teknologinya, nyatanya pengeluaran Rusia untuk militer masih lebih rendah dari AS. Menurut data Bank Dunia, Rusia menyalurkan US$ 62 miliar untuk militer pada tahun 2020. Sementara AS menggelontorkan hingga US$ 778 miliar di tahun yang sama.

AS belakangan juga semakin gencar mengembangkan teknologi hipersonik. Alih-alih Rusia, Pejabat militer AS justru menilai China adalah saingan mereka saat ini. Bahkan keduanya dianggap sedang ada dalam perlombaan senjata hipersonik saat ini.

"Ada perlombaan senjata, bukan hanya soal jumlah, tapi tentang kualitas. Perlombaan senjata ini sudah berlangsung cukup lama, pihak China telah melakukannya dengan sangat agresif," ungkap Sekretaris Angkatan Udara AS Frank Kendall, seperti dikutip Reuters (30/11).

Sebelumnya, Putin sempat mengakui bahwa teknologi hipersonik AS sedikit lebih unggul dari China. Namun, ia tetap memuji keberhasilan uji coba senjata hipersonik China.

"Kami melihat reaksi mitra kami, AS. Kami tahu bahwa AS sedikit lebih maju dalam pengembangan senjata hipersonik," ungkap Putin dalam forum investasi bertajuk "Russia Calling!", Selasa (30/11). 

Putin menambahkan, penting bagi Rusia untuk terlibat dalam dialog tentang stabilitas strategis dengan AS dan China.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×