kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Percepat akses vaksin Covid-19 di negara miskin, ini yang dilakukan


Jumat, 01 Januari 2021 / 08:05 WIB
Percepat akses vaksin Covid-19 di negara miskin, ini yang dilakukan
ILUSTRASI. WHO pada Kamis (13/12/2020) mendaftarkan vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech untuk penggunaan darurat. REUTERS/Denis Balibouse


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Badan kesehatan PBB, dengan GAVI Vaccine Alliance dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI), mempelopori upaya global yang disebut COVAX untuk mengamankan dan mendistribusikan vaksin ke negara-negara miskin, untuk memastikan suntikan tidak hanya ditujukan ke negara-negara kaya.

Aliansi COVAX yang didukung WHO memiliki perjanjian untuk hampir 2 miliar dosis, dengan pengiriman pertama jatuh tempo pada awal 2021. Aliansi tersebut telah melakukan pembicaraan dengan Pfizer dan BioNTech untuk mengamankan vaksin.

Meski begitu, persyaratan penyimpanan dan pengiriman vaksin Pfizer/BioNTech yang menantang, termasuk menjaganya pada suhu minus 70 derajat Celcius, telah membuat pengiriman menjadi tantangan di negara-negara barat, dan dapat menimbulkan rintangan yang lebih besar bagi negara-negara berkembang tanpa infrastruktur yang memadai.

Baca Juga: Panduan WHO: Ini kelompok prioritas pertama penerima vaksin virus corona

Vaksin ini mendapat dukungan regulasi dari Inggris, European Medicines Agency, U.S. Food and Drug Administration, Health Canada, Bahrain, Israel, Kuwait, Meksiko, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Singapura.

Efektivitas vaksin Pfizer dan BioNTech mencapai 95% setelah pemberian dua dosis yang berselang selama 21 hari.

Selanjutnya: Daftar gejala terbaru Covid-19 yang ditemukan, ada delirium hingga ruam kulit




TERBARU

[X]
×