kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perdana Menteri baru Malaysia menunda sidang parlemen selama dua bulan


Rabu, 04 Maret 2020 / 12:00 WIB
Perdana Menteri baru Malaysia menunda sidang parlemen selama dua bulan
Malaysia's Prime Minister Designate and former interior minister Muhyiddin Yassin waves to reporters before his inauguration as the 8th prime minister, outside his residence in Kuala Lumpur, Malaysia, March 1, 2020. REUTERS/Lim Huey Teng TPX IMAGES OF THE


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  KUALA LUMPUR. Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin memutuskan menunda sidang parlemen selama dua bulan ke depan. Hal itu ia putuskan di tengah upaya pihak oposisi untuk menjegal pemerintahannya dengan mosi tidak percaya.

Muhyiddin dilantik menjadi Perdana Menteri Malaysia pada hari Minggu (2/3) setelah satu minggu kekacauan politik di negeri jiran tersebut, yang dipicu pengunduran diri mendadak Mahathir Mohamad yang berusia 94 tahun.

Baca Juga: PM Malaysia yang baru janji berantas korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan

Mengutip Reuters, Rabu (4/3), Raja Malaysia, Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah menunjuk Muhyiddin sebagai perdana menteri, mengatakan, ia yakin Muhyiddin mungkin mendapat dukungan mayoritas di parlemen.

Namun, koalisi Mahathir mengatakan, mereka memiliki mayoritas di parlemen dan bersumpah untuk memberikan suara mosi tidak percaya di parlemen ketika mereka bersidang pada 9 Maret 2020 mendatang.

Baca Juga: Mahathir tersingkir, bagaimana nasib kaum non Muslim-Melayu di Malaysia?

Juru Bicara Parlemen Malaysia, Mohamad Ariff Md. Yusof mengatakan bahwa ia telah menerima surat dari Muhyiddin yang menyatakan bahwa sidang parlemen tersebut akan dimulai pada 18 Mei 2020.

Muhyiddin, mantan menteri dalam negeri di Kabinet Mahathir menggandeng Partai UMNO, yang kehilangan kekuasaan federal dalam pemilihan 2018, dan partai Islam PAS untuk membentuk koalisi baru.

Perubahan politik itu terjadi setelah pengunduran diri Mahathir, yang kemudian mencoba membentuk pemerintah persatuan nasional yang akan memberikannya kekuasaan lebih besar tetapi mendapat sedikit dukungan dari politisi.

Baca Juga: Mengenal Muhyiddin Yassin, perdana menteri Malaysia yang bikin Mahathir sakit hati

Mahathir kembali bermitra dengan saingan lamanya Anwar Ibrahim untuk menghentikan Muhyiddin, tetapi keputusan raja untuk menunjuk yang terakhir mengakhiri upaya tersebut.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×