kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,01   -1,74   -0.19%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perdana Menteri Malaysia menolak mengundurkan diri


Selasa, 01 September 2015 / 06:12 WIB
Perdana Menteri Malaysia menolak mengundurkan diri


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KUALA LUMPUR. Desakan para pengunjuk rasa yang meminta Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak untuk mundur masih bertepuk sebelah tangan. Najib Razak dalam peringatan Hari Nasional Malaysia, Senin (31/8), secara tegas menolak mengundurkan diri meski ada desakan dari ribuan masyarakat Malaysia yang turun ke jalan pada Sabtu dan Minggu lalu. Najib bahkan menyerukan persatuan nasional.

James Chin, Direktur Asia Institute University of Tasmania seperti dikutip CNBC mengungkapkan, tekanan publik yang meminta Najib mundur memang kuat. Namun, posisi Najib saat ini juga sangat kuat. Apalagi, mayoritas masyarakat Malaysia adalah melayu muslim. Sementara, pendemo dengan jumlah sekitar 25.000 orang berasal dari minoritas yakni keturunan China dan India.

Menurut dia, stabilisasi kurs ringgit justru akan menjadi kunci bagi nasib Najib. Jika ekonomi Malaysia membaik dan ringgit kembali pulih, posisi Najib akan jauh lebih kuat.

"Sebaliknya, apabila ringgit terus jatuh maka tidak ada pilihan bagi perdana menteri untuk mengundurkan diri," ujar Chin.

Kurs ringgit longsor dalam selama 12 bulan terakhir. Ringgit bahkan telah dicap sebagai mata uang dengan kinerja terburuk se-Asia. Hal itu juga akibat dari kondisi global seperti pelemahan harga energi dan aksi jual aset di negara berkembang.

Tapi faktor krisis politik Malaysia juga memicu pelemahan ringgit. Menurut Terence Gomez, Profesor Departemen Penelitian Administratif dan Politik Universitas Malaya, pengunduran diri Najib tidak akan memecahkan masalah ekonomi di Malaysia. "Apakah menyingkirkan Najib solusinya? Tidak. Kita perlu reformasi kelembagaan di negara ini (Malaysia)," ujar dia seperti dikutip CNBC News.

Krystal Tan, Ekonom Asia di Capital Economic juga punya pandangan sama. Menurut dia, jika Najib digulingkan, pemimpin lain yang kemungkinan akan dipilih tetap berasal dari United Malays National Organisation (UMNO). "Perubahan kebijakan atau tata kelola negara sangat kecil terjadi," ujar dia.

UMNO adalah partai yang mengusung Najib dan memiliki suara terbesar di Barisan Nasional. Krisis politik di Negeri Jiran semakin memanas setelah Najib Razak disebut-sebut terlibat dalam kasus dugaan korupsi di 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Najib dituding menerima dana sebesar US$ 700 juta.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×