kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Perdana Menteri Thailand akan Menurunkan Harga Listrik Secara Bertahap


Senin, 18 September 2023 / 10:03 WIB
Perdana Menteri Thailand akan Menurunkan Harga Listrik Secara Bertahap
ILUSTRASI. Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan, pemerintahannya akan menurunkan harga listrik secara bertahap. REUTERS/Athit Perawongmetha


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan, pemerintahannya akan menurunkan harga listrik secara bertahap di tengah upaya menurunkan biaya hidup di Thailand yang cukup tinggi.

Mengutip Reuters, Senin (18/9), untuk menghadapi ekonomi yang sulit karena lemahnya permintaan ekspor dan rendahnya kepercayaan investor, Srettha dan pemerintahan 11 partainya telah menjanjikan serangkaian langkah populis termasuk menangguhkan utang bagi petani, menaikkan upah minimum dan memberikan bantuan kepada semua orang dewasa Thailand melalui dompet digital.

“Kami telah menurunkan harga listrik namun ingin menurunkan lebih banyak lagi namun hal ini akan memakan waktu beberapa minggu,” kata perdana menteri.

Baca Juga: Indonesia Paling Banyak Impor Beras dari Thailand

Ia menambahkan bahwa situasi ekonomi negara tersebut tidak begitu baik.

Dia berbicara di sebuah forum yang diselenggarakan oleh outlet media Thailand, Thairath.

Srettha, seorang maestro real estate dan pendatang baru di dunia politik, mendapat kecaman di parlemen karena kebijakan yang menurut pihak oposisi tidak jelas dan tidak memiliki arah yang jelas.  

Namun PM mengatakan kebijakan tersebut akan bertanggung jawab secara fiskal dan kebijakan pemberian dompet digital senilai 560 miliar baht tidak akan bergantung pada pinjaman.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×