kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perempuan miliarder pebisnis peranti lunak (1)


Selasa, 12 September 2017 / 12:47 WIB
Perempuan miliarder pebisnis peranti lunak (1)


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID - Lahir dari keluarga yang akrab dengan ilmu ekonomi, Thai Lee sejak kecil telah menunjukkan ketertarikannya di dunia bisnis. Ayah Lee adalah ekonom terkenal di Korea Selatan. Hal ini membuat wanita kelahiran Bangkok ini punya wawasan luas soal ekonomi. Bermodal pendidikan bisnis dan pengalaman kerja di perusahaan skala internasional, Lee mendirikan perusahaan perangkat lunak yakni SHI International Corp yang mengantarnya menjadi miliarder.

Bisnis teknologi banyak melahirkan miliarder baru. Thai Lee salah satunya. Lee menjadi miliarder berkat bisnis perangkat lunak yang ia jalankan melalui SHI International Corp.  

Forbes menghitung kekayaan bersih wanita kelahiran Bangkok, Thailand itu mencapai US$ 1,6 miliar per 11 September 2017. Didikan orangtuanya yang membuat Lee bisa menjadi seperti sekarang.

Sejak kecil, Lee memang sudah memiliki ketertarikan di dunia bisnis. Lee terlahir dalam keluarga terpandang yaitu ayah seorang ekonom terkenal di Korea Selatan.

Meskipun lahir di Bangkok, Lee tercatat sempat berpindah di tiga negara. Hal ini karena Lee mengikuti ayahnya yang saat ini ditunjuk Pemerintah Korea Selatan untuk mempromosikan potensi ekonomi negara ke negara lain.

Anak kedua dari tiga bersaudara ini menghabiskan masa anak di Korea Selatan. Lalu, beranjak remaja, wanita berumur 58 tahun ini dan kakaknya pindah ke Amerika Serikat (AS). Amerika membentuk sebagian dari karakter Lee. Dari SMA di Amherst, Massachusetts kemudian Lee melanjutkan kuliah di Amherst College.

Usai lulus dari SMA di Amherst, Massachusetts, Lee sadar kemampuan bahasanya pas-pasan. Sehingga ia sengaja memilih mata kuliah yang tidak terlalu banyak berbicara dalam bahasa Inggris.

Namun semangat belajarnya tetap tinggi, terbukti saat berada di bangku kuliah. Lee mengambil dua jurusan sekaligus yakni biologi dan ekonomi. Ia membuktikan berhasil meraih dua gelar sarjana di biologi dan ekonomi secara bersamaan di Amherst College. Setelah lulus kuliah, Lee kembali ke Korsel dan berkarier di perusahaan Daesung Industrial Co.

Keputusan kembali ke Korea selain menimba pengalaman di dunia korporasi juga sebagai bekal memulai bisnis. Merasa kurang akan ilmu bisnis, Lee kembali ke bangku kuliah dan mengambil bidang magister bisnis di Havard Bussiness School.

Usai mengantongi gelar magister bisnis, Lee memutuskan kembali bekerja di dua perusahaan di AS yakni  Procter & Gamble dan  bekerja selama dua tahun di American Express. Hingga akhirnya pada tahun 1989, hasratnya untuk membangun bisnis sendiri makin besar.

Lee bersama suaminya kemudian membangun perusahaan yang bergerak di perangkat lunak bernama Lautek yang menawarkan  software house  untuk beberapa program seperti Lotus. Sayang, perusahaan rintisan ini gagal dan hanya memiliki klien sedikit.

Kegagalan tersebut tidak membuat wanita yang tinggal di Texas ini patah semangat, ia yakin  bisnis software house memiliki potensi bisnis besar.

Mencoba bangkit, Lee bersama suaminya memutuskan membeli perusahaan serupa senilai US$ 1 juta. Ia kemudian mengganti nama perusahaannya menjadi Software House International atau SHI International Corp.

Lee akhirnya mengecap kesuksesan dari SHI. Sayang, seiring dengan bisnis perusahaan yang tumbuh pesat, Lee terpaksa harus menghadapi perceraian dari suaminya pada tahun 2002. Meski bercerai namun mantan suaminya sampai saat ini masih mempunyai saham minoritas di SHI.

Sendirian, Lee ulet membangun perusahaannya. Ia memperlakukan pegawai di perusahaannya seperti merawat anaknya sendiri. Hal ini karena Lee memprioritaskan kenyamanan dan kesempatan pegawai untuk berkembang.

Selain menawarkan penjualan perangkat keras dan lunak kepada pihak ketiga, SHI juga menawarkan jasa konsultasi. Saat ini perusahaan mempunyai lebih dari 17.500 pelanggan termasuk perusahaan besar seperti Boeing, dan Johnson&Johnson.                 

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×