Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |
PARIS. Keputusan Standard & Poor memangkas peringkat utang Amerika Serikat (AS) membuat Prancis menjadi salah satu negara dengan peringkat utang tertinggi yaitu AAA. Beberapa investor dan analis memperkirakan, kemungkinan besar Prancis juga akan kehilangan peringkat utang paling tinggi tersebut.
Jaminan gagal bayar Prancis saat ini dinilai lebih mahal ketimbang negara lain yang memiliki risiko investasi lebih rendah seperti Malaysia, Thailand, Jepang, Mexico, Republik Ceko, Negara Bagian Texas bahkan termasuk Amerika.
"Dalam pandangan kami, Prancis bukan negara dengan peringkat AAA," kata Paul Donovan deputy head of global economics UBS AG. Alasannya, Prancis tidak bisa mencetak uang sendiri sedangkan Amerika bisa mencetak uang sendiri. "Inilah perbedaan penting dengan AS. Oleh sebab itu pasar tidak menganggapnya memiliki peringkat AAA," lanjut Donovan.
Tiga perusahaan pemeringkat besar beberapa bulan terakhir kembali menegaskan peringkat Prancis. S & P menegaskan peringkat Prancis pada 23 Desember, Moody’s Investors Service pada 4 Mei dan Fitch pada tanggal 31 Mei. Ketiganya mempertimbangkan diversifikasi ekonomi dan institusi politik yang dinilai solid.
Saat ini tingkat utang Prancis mencapai 84,7% dari gross domestic product (GDP). Lebih rendah dari tingkat utang Italia yang mencapai 120,3%. "Jika Italia dan Spanyol memiliki kesulitan keuangan, apakah kita yakin, Prancis masih menjadi negara inti?" tanya Marco Valli, chief euro-area economist di UniCredit.
Utang Prancis saat ini sebesar € 1,59 triliun atau setara dengan US$ 2,3 triliun. Sebagai pembanding, utang Italia sebesar € 1,8 triliun. Prancis telah mengalami defisit anggaran yang lebih besar dari Italia setiap tahun sejak 2006. S&P memberikan peringkat A+ pada Italia atau empat tingkat di bawah Prancis.
Pertemuan darurat
Setelah peringkat AS dipangkas oleh S&P, pasar Eropa juga dilanda kepanikan. Oleh sebab itu Gubernur Bank Sentral di kawasan Uni Eropa berkumpul dan melakukan pembicaraan darurat yang akhirnya memutuskan akan membeli obligasi Italia dan Spanyol untuk membatasi dampak pemotongan peringkat AS.
"Tapi peringkat Prancis di S&P berada dalam perspektif stabil," kata Jean-Michel Enam, kepala ekonom sebuah perusahaan di Eropa. Di kawasan Eropa, Jerman, Austria, Finlandia, Luxemburg dan Belanda juga memiliki rating tertinggi.
"Negara seperti Prancis, Italia, Belgia bahkan Inggris sangat rentan mendapatkan downgrade," kata Neil Mackinnon, seorang analis VTB Capital di London. Menurutnya, Prancis layak menghadapi pemeriksaan lebih lanjut atas peringkat utang yang saat ini dimiliki.
Credit default swap (CDS) Prancis berada di level 143,8 basis poin (bps), hampir tiga kali lipat lebih rendah dari Spanyol di 407,6 bps dan Italia di 386,8 bps. Swiss sebagai negara paling aman dalam berinvestasi memiliki CDS 35,3 bps.
1 bps setara dengan US$ 1.000 per tahun dalam sebuah swap untuk melindungi utang senilai US$ 10 juta.