kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Perjalanan sukses Warren Buffett, Sang Dukun dari Omaha


Senin, 20 Juli 2020 / 09:49 WIB
Perjalanan sukses Warren Buffett, Sang Dukun dari Omaha
ILUSTRASI. Perjalanan sukses Warren Buffett, Sang Dukun dari Omaha: FOTO Warren Buffett, CEO Berkshire Hathaway Inc. REUTERS/Rick Wilking/File Photo


Penulis: Tiyas Septiana

Setelah lulus SMA, Buffett tidak begitu tertarik untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Dengan penghasilan dan uang yang dimilikinya, Buffett sudah merasa cukup. Sang ayah kemudian membujuk Buffett untuk berkuliah di University of Pennsylvania namun hanya bertahan selama dua tahun, kemudian pindah ke University of Nebraska dan lulus di umur 20 tahun. 

Kekagumannya terhadap Benjamin Graham membuat Warren Buffett bersedia bekerja dengan Graham tanpa dibayar. Pada tahun 1954 hingga 1956, Warren Buffett bekerja sebagai security analyst di perusahaan milik Graham, Graham-Newman Corp. Dari Graham-lah Buffett kemudian banyak belajar mengenai teknik-teknik investasi yang menjadi dasar Buffett dalam berbisnis. 

Baca Juga: 5 tips dari Bill Gates agar mudah meraih kesuksesan di segala aspek kehidupan 5 tips dari Bill Gates agar mudah meraih kesuksesan di segala aspek kehidupan

Pada tahun 1956, dilansir dari The Amazing Writer, Buffett membuka perseroan miliknya sendiri, Buffett Partnership Ltd. Di tahun berikutnya, Buffett berhasil membuka tiga perseroan dan membeli sebuah hunian yang di tinggalinya hingga sekarang seharga US$31,500.

Berkat didikan dari Benjamin Graham, Warren Buffett dapat melihat perusahaan-perusahaan yang awalnya "diabaikan" tetapi sebenarnya memiliki potensi keuntungan yang menjanjikan. Salah satu perusahaan yang awalnya "tidak berharga" adalah Berkshire Hathaway. Buffett mampu melihat celah keuntungan dari perusahaan tekstil ini, dan mengembangkannya menjadi perusahaan yang mumpuni dengan nilai saham yang fantastis. Pada tahun 1969, Buffett menutup Buffett Partnership dan fokus pada pengembangan Berkshire Hathaway. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×