kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.489   11,00   0,07%
  • IDX 7.739   4,22   0,05%
  • KOMPAS100 1.203   1,55   0,13%
  • LQ45 960   1,26   0,13%
  • ISSI 233   0,11   0,05%
  • IDX30 493   0,35   0,07%
  • IDXHIDIV20 592   1,04   0,18%
  • IDX80 137   0,14   0,10%
  • IDXV30 143   0,14   0,10%
  • IDXQ30 164   0,06   0,04%

Perjalanan sukses Warren Buffett, Sang Dukun dari Omaha


Senin, 20 Juli 2020 / 09:49 WIB
Perjalanan sukses Warren Buffett, Sang Dukun dari Omaha
ILUSTRASI. Perjalanan sukses Warren Buffett, Sang Dukun dari Omaha: FOTO Warren Buffett, CEO Berkshire Hathaway Inc. REUTERS/Rick Wilking/File Photo


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Warren Buffett dikenal sebagai investor ulung, dengan berbagai track record bisnis dan investasi yang diakui oleh banyak kalangan. Kesuksesan yang diraih Warren Buffett tentunya bukan hal yang muncul dalam waktu semalam. Ada banyak hal yang Buffett lalui dan butuh waktu bertahun-tahun untuk sukses. 

Warren Buffett lahir di Omaha, Nebraska pada 30 Agustus 1930. Dilansir dari Biography, Warren Edward Buffett merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Howard Buffett dan Leila Stahl Buffett. Buffett merupakan seorang anak laki-laki yang jenius di bidang matematika, bahkan sudah menunjukkan minat dan bakat di bidang bisnis pada usia yang masih belia. 

Karena sering mengunjungi kantor saham Ayahnya dan melihat berbagai harga saham, membuat Buffett terinspirasi untuk berinvestasi. Saat umur 11 tahun, Buffett membeli saham pertamanya. Warren Buffett membeli tiga slot saham milik perusahaan gas lokal, Cities Service, dengan harga US$ 38 per slot nya. Seperti yang dilansir di Medium, investasi pertama Warren Buffett tidak berjalan mulus.

Baca Juga: 5 Rahasia sukses Warren Buffett di bisnis dan kehidupan 5 Rahasia sukses Warren Buffett di bisnis dan kehidupan

Tidak lama setelah Buffett membeli saham di Cities Service, harga saham perusahaan tersebut turun hingga US$27. Warren Buffett tetap menahan saham miliknya hingga menguat sekitar US$40 dan menjualnya. Hal ini kemudian disesali Buffett karena harga saham perusahaan gas tersebut naik hingga US$200 lebih setelah Buffett menjual slot saham miliknya. Dari investasi inilah Buffett mendapatkan pelajaran berharga dalam berinvestasi: Jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan dan sabar dalam berinvestasi. 

Warren Buffett pada masa kanak-kanak hingga remaja melakukan berbagai pekerjaan sampingan untuk menghasilkan uang, mulai dari menjual permen karet, coca-cola, hingga loper koran. Seluruh penghasilan Buffett selama part-time dikumpulkan dan membeli 40 hektar peternakan di Nebraska seharga US$1200 dengan uang hasil kerja sampingannya tersebut. Properti pertama Warren Buffett ini dibeli saat ia berumur 15 tahun. 

Setelah lulus SMA, Buffett tidak begitu tertarik untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Dengan penghasilan dan uang yang dimilikinya, Buffett sudah merasa cukup. Sang ayah kemudian membujuk Buffett untuk berkuliah di University of Pennsylvania namun hanya bertahan selama dua tahun, kemudian pindah ke University of Nebraska dan lulus di umur 20 tahun. 

Kekagumannya terhadap Benjamin Graham membuat Warren Buffett bersedia bekerja dengan Graham tanpa dibayar. Pada tahun 1954 hingga 1956, Warren Buffett bekerja sebagai security analyst di perusahaan milik Graham, Graham-Newman Corp. Dari Graham-lah Buffett kemudian banyak belajar mengenai teknik-teknik investasi yang menjadi dasar Buffett dalam berbisnis. 

Baca Juga: 5 tips dari Bill Gates agar mudah meraih kesuksesan di segala aspek kehidupan 5 tips dari Bill Gates agar mudah meraih kesuksesan di segala aspek kehidupan

Pada tahun 1956, dilansir dari The Amazing Writer, Buffett membuka perseroan miliknya sendiri, Buffett Partnership Ltd. Di tahun berikutnya, Buffett berhasil membuka tiga perseroan dan membeli sebuah hunian yang di tinggalinya hingga sekarang seharga US$31,500.

Berkat didikan dari Benjamin Graham, Warren Buffett dapat melihat perusahaan-perusahaan yang awalnya "diabaikan" tetapi sebenarnya memiliki potensi keuntungan yang menjanjikan. Salah satu perusahaan yang awalnya "tidak berharga" adalah Berkshire Hathaway. Buffett mampu melihat celah keuntungan dari perusahaan tekstil ini, dan mengembangkannya menjadi perusahaan yang mumpuni dengan nilai saham yang fantastis. Pada tahun 1969, Buffett menutup Buffett Partnership dan fokus pada pengembangan Berkshire Hathaway. 

Warren Buffett memegang posisi sebagai direktur Berkshire Hathaway pada tahun 1989 - 2006. Selain menjadi direktur Berkshire Hathaway, Buffett juga mengambil posisi yang sama di Citigroup Global Markets Holdings, The Gillette Company, dan Graham Holdings Company. 

Kekayaan Warren Buffett tidak membuat Buffett menghamburkan uangnya dalam kemewahan. Sang Peramal dari Omaha juga dikenal dengan kedermawanannya. Terhitung dari tahun 2006, dilansir dari Biography, Warren Buffett mulai menyumbangkan keuntungannya kepada beberapa badan alam. Salah satu badan amal yang mendapatkan kebaikan Warren Buffett adalah The Bill & Melinda Gates Foundation milik Bill Gates. Pada tahun 2020 ini, total sumbangan yang diberikan Warren Buffett mencapai US$37 miliar atau sekitar Rp 540 triliun lebih. 

Hingga saat ini kekayaan Warren Buffett mampu membawanya ke dalam jajaran miliarder dunia. Meskipun baru-baru ini posisinya sering bergeser turun, pengaruh Warren Buffett dalam kancah investasi tetap menjadi rujukan utama para investor-investor dunia dalam berinvestasi.




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×