Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar Al-Khorayef, dijadwalkan melakukan kunjungan resmi ke Indonesia.
Kunjungan ini bertujuan memperkuat hubungan bilateral, terutama di sektor industri dan pertambangan.
Arab Saudi menganggap Indonesia sebagai mitra strategis di Asia Tenggara. Nilai perdagangan bilateral kedua negara mencapai lebih dari US$ 6 miliar pada tahun 2023.
Kunjungan ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan kerja sama ekonomi dan investasi, khususnya di sektor farmasi, industri makanan, dan otomotif.
Baca Juga: Arab Saudi Minta Indonesia Kembali Mengirim Pekerja Migran, Ini Alasannya
Mengutip siaran pers, Kementerian Industri dan Sumber Daya Mineral Kerjaan Arab Saudi, Jumat (11/4), fokus utama kunjungan ini adalah mempererat kerja sama di sektor pertambangan.
Indonesia mencatat nilai ekspor bahan bakar mineral sebesar US$ 67 miliar dan impor sebesar US$ 38 miliar pada tahun fiskal terakhir, menunjukkan potensi besar dalam kerja sama energi dan pertambangan.
Selama di Indonesia, Bandar Al-Khorayef dijadwalkan bertemu dengan pejabat tinggi, termasuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral serta Menteri Perindustrian.
Ia juga akan berdiskusi dengan perwakilan sektor swasta, seperti CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy, dan CEO BioPharma, Shaqiq Akasya.
Arab Saudi telah melakukan berbagai investasi strategis di Indonesia, termasuk kepemilikan di Vale Indonesia, produsen nikel utama yang berperan dalam industri baterai kendaraan listrik.
Kolaborasi ini mendukung agenda Vision 2030 Arab Saudi dalam pengembangan energi terbarukan dan teknologi kendaraan listrik.
Baca Juga: Arab Saudi Akan Memperkaya dan Menjual Uranium
Selain sektor pertambangan, Indonesia juga memiliki kontribusi penting dalam industri makanan Arab Saudi. Indofood, salah satu perusahaan consumer goods terbesar Indonesia, telah memperluas operasinya di Arab Saudi sejak 1986.
Jeddah Food Cluster, sebagai pusat distribusi makanan halal, menjadi salah satu potensi kerja sama lebih lanjut antara kedua negara.
Pada Desember 2023, Indonesia dan Arab Saudi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait jaminan produk halal dan pengakuan sertifikasi halal.
Kesepakatan ini bertujuan menyelaraskan standar, menyederhanakan proses sertifikasi, serta memperluas akses produsen halal Indonesia ke pasar Arab Saudi dan negara-negara GCC.
Baca Juga: Arab Saudi Dapat Jackpot! Temukan Emas Putih di Ladang Minyaknya
Kunjungan ini diharapkan membuka peluang baru dalam inovasi, pembangunan berkelanjutan, serta penguatan kerja sama di berbagai sektor strategis, termasuk energi terbarukan dan infrastruktur.
Indonesia dan Arab Saudi berkomitmen untuk memperdalam kemitraan dalam menciptakan nilai ekonomi jangka panjang yang menguntungkan kedua negara serta pasar regional dan global.