kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Perlahan, China pulihkan citra dari penyebar wabah ke penyelamat musibah


Sabtu, 21 Maret 2020 / 12:26 WIB
Perlahan, China pulihkan citra dari penyebar wabah ke penyelamat musibah
ILUSTRASI. Presiden China Xi Jinping belajar tentang operasional rumahsakit, perawatan pasien, perlindungan bagi pekerja medis, dan penelitian ilmiah di Rumahsakit Huoshenshan di Wuhan, pusat penyebaran wabah virus corona baru, Provinsi Hubei, Tiongkok, 10 Maret 202


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

Presiden AS Donald Trump berulang kali menyebut virus corona sebagai "virus China". Trump juga menuduh China kurang memberi informasi secara transparan, yang berakibat jumlah kasus virus corona kini mencapai 240.000 di seluruh dunia. 

Dalam konferensi pers, Kamis (19/3/2020), orang nomor satu di negeri uak Sam tersebut menyatakan, "dunia harus membayar mahal". 

Tak pelak, kalimat yang terlontar dari mulut Trump langsung memantik api pertikaian. Kementerian Luar Negeri China membalasnya pada Jumat (20/3), dengan mengatakan, AS berusaha "mengalihkan kesalahan" atas pandemi ini. 

Para analis menyebutkan, pertikaian ini membuat China mempunyai keuntungan untuk memosisikan dirinya sebagai pemimpin global alternatif, ketika AS sedang berjuang melawan virus corona di wilayahnya. 

Baca Juga: Kisah warga New York dan California masuki fase baru krisis corona

"Sekarang dengan Pemerintah AS yang dipimpin Trump gagal memberi respons internasional yang bermakna, dan Uni Eropa sibuk dengan respons nasionalnya, China punya kesempatan mengisi tempat yang kosong," kata Marina Rudyak, pakar bantuan luar negeri China di Universitas Heidelberg, Jerman. 

Dengan melakukan pendekatan ini, China mencoba untuk menulis ulang narasi Covid-19, dan menangkis kritik yang mengarah ke transparansi informasi wabah. "Kini, China menjelma jadi penyelamat negara-negara lain, yang entah menunda respons atau kurang siap daripada China," ujar Rudyak seperti dikutip Kompas.com dari AFP. 

Presiden China Xi Jinping telah menjanjikan bantuan pada Italia dan Spanyol, dua negara di Eropa dengan dampak terparah akibat virus corona. 

Kantor Berita Xinhua melaporkan, Xi telah berbicara dengan Perdana Menteri Italia dan Spanyol melalui penggilan telepon. 

Baca Juga: Duh, kasus virus corona impor China bertambah 41 dalam 24 jam terakhir

Uni Eropa "bersyukur" 




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×