Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Tiga operator jaringan seluler di Amerika Serikat memperluas jaringan 5G secara besar - besaran. Mereka adalah T-Mobile, Verizon dan AT&T. Mereka rela keluarkan kocek lebih dari US$ 100 miliar untuk meningkatkan kecepatan jaringan 5G. Dengan menjanjikan kecepatan koneksi hingga 10 kali lipat yang akan membuka era baru kemajuan digital.
Namun pengembangan teknologi secara besar tidak menarik perhatian konsumen. Analis GlobalData Plc Tammy Parker mempertanyakan, apa saja bisnis baru yang dikembangkan lewat layanan ini. "Tidak ada hasil secara langsung," kata Timmy, dikutip dari Bloomberg, Jumat (18/2).
Sejak awal, ada tantangan teknologi ketika AT&T Inc. secara membingungkan mencap jaringan 4G sebagai 5G E. Sementara para peminat teori konspirasi telah menandai 5G sebagai sumber radiasi berbahaya dan penyebar virus corona.
Baru-baru ini, maskapai penerbangan mengeluh bahwa beberapa frekuensi jaringan tersebut dapat mengganggu radar dan membahayakan keselamatan penerbangan.
Baca Juga: Invasi Rusia ke Ukraina Tak Kunjung Berakhir, Harga Komoditas Melambung Tinggi
Pada saat itu, perusahaan teknologi besar termasuk Amazon, Microsoft, dan Google mungkin telah mengalahkan operator nirkabel untuk jenis aplikasi yang haus data yang diharapkan akan muncul oleh jaringan 5G yang super cepat.
Memang kecepatan yang lebih tinggi dan kapasitas 5G yang lebih besar diperlukan untuk memenuhi permintaan layanan seperti streaming video definisi tinggi yang terus meningkat.
Namun dengan teknologi tersebut, sebagian besar analis belum melihat dampaknya secara langsung. Dengan begitu, tidak ada alasan kuat untuk membujuk pelanggan agar meningkatkan kapasitas jaringan.
Operator seluler bahkan telah menawarkan ponsel 5G seharga US$ 1.000 secara gratis untuk membantu memulai proses konversi.
Menurut survei Roger Entner dari Recon Analytics Inc, Promosi itu justru diperlukan karena 5G bukan menjadi salah satu dari utama orang untuk beralih. Kebanyakan orang lebih banyak mempertimbangkan sisi harga dan keandalan jaringan secara keseluruhan.
“Teman-teman saya bertanya kepada saya, ‘Mengapa saya harus membeli ponsel berkemampuan 5G?’?” kata Chris Sambar, wakil presiden eksekutif operasi teknologi AT&T.
Baca Juga: Patung Lilin Vladimir Putin Dicopot dari Museum Grevin Paris, Ini Alasannya
Salah satu area di mana 5G memiliki kesuksesan awal adalah dalam menyediakan layanan broadband di rumah secara nirkabel. Karena frekuensi midband 5G yang lebih cepat dibangun, pelanggan menemukan alternatif nirkabel untuk penyedia telepon rumah.
Tetapi ancaman terhadap perusahaan kabel ini kemungkinan akan memicu pertarungan harga karena operator kabel merespons dengan menawarkan layanan telepon seluler mereka sendiri yang lebih murah.