Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - Produsen pasta gigi Colgate-Palmolive memangkas perkiraan penjualan tahunannya pada hari Jumat (31/20/2025). Hal ini dilakukan sebagai tanda meningkatnya ketidakpastian ekonomi menekan selera konsumen untuk membelanjakan barang dengan harga lebih tinggi bahkan dalam kategori penting.
Beberapa produsen produk kesehatan dan kebersihan termasuk Colgate juga telah menaikkan harga produk di sebagian besar sebagian besar pasarnya untuk melawan dampak dari kebijakan ini. Namun, pada gilirannya, ini justru mendorong pembeli yang sadar akan harga beralih ke harga lebih rendah, sehingga merugikan penjualan
Sepanjang kuartal III 2025, harga tercatat naik 2,3% dan volume turun 1,9%, dibandingkan dengan tahun lalu. Colgate sendiri memperkirakan dampak sekitar US$ 75 juta juta dolar AS dari biaya terkait tarif.
Baca Juga: Kinerja AWS Melesat, Saham Amazon Terbang 14% di Perdagangan After-Market
Untuk menangkis persaingan ketat dari merek-merek berlabel swasta yang lebih murah, Colgate telah meningkatkan upaya periklanan dan pemasarannya.
Margin perusahaan juga terpukul akibat melonjaknya biaya terkait dengan bahan baku dan bahan kemasan. Marjin laba kotor yang disesuaikan secara kuartalan turun 190 basis poin menjadi 59,4%.
Peer Procter & Gamble melaporkan kuartal yang optimis karena konsumen terus membayar harga yang lebih tinggi untuk produk kecantikan. Colgate sekarang memperkirakan pertumbuhan penjualan organik tahunan sebesar 1% hingga 2%.Angka tersebut turun dari proyeksi sebelumnya di kisaran 2% - 4%.
Baca Juga: Kinerja P&G Melampaui Proyeksi Konsensus Analis
Mereka membukukan penjualan bersih kuartalan sebesar US$ 5,13 miliar. Ini sejalan dengan sesuai dengan estimasi analis, sesuai dengan data yang dikumpulkan oleh LSEG.
Laba kuartalan yang disesuaikan sebesar 91 sen per saham masuk di atas estimasi 89 sen per saham.













