Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli
Adapun, pajak AS sebesar 1% untuk pembelian kembali saham mulai berlaku akhir tahun ini.
Para eksekutif di seluruh jajaran perusahaan minyak terbesar di AS kini bersikeras bahwa pendanaan dividen dan pembelian kembali saham adalah prioritas utama daripada memompa minyak mentah tambahan untuk meredam ketidakpuasan konsumen atas harga pompa yang lebih tinggi.
Hal ini dapat menimbulkan masalah dalam hitungan bulan karena permintaan dari China meningkat dan konsumsi bahan bakar global mencapai titik tertinggi sepanjang masa.
Menurut Energy Information Administration, produksi minyak di AS diperkirakan hanya akan tumbuh 5% tahun ini menjadi 12,5 juta barel per hari. Tahun 2024, ekspansi diperkirakan akan melambat menjadi hanya 1,3%.
Baca Juga: Menlu AS Blinken Tuding China Kemungkinan Memberikan Senjata ke Rusia
Dengan meningkatnya harga minyak, Presiden AS Joe Biden memiliki lebih sedikit alat yang dapat digunakan untuk menangkal pukulan terhadap konsumen. Biden telah menggunakan Cadangan Minyak Strategis hingga 180 juta barel dalam upaya untuk meredakan harga bensin yang melonjak pada tahun 2022.
Menteri Energi AS Jennifer Granholm kemungkinan besar akan mendapat sambutan yang dingin di acara CERAWeek oleh S&P Global di Houston pada tanggal 6 Maret jika ia mengikuti jejak Biden dan menyerang industri karena memberikan terlalu banyak keuntungan kepada investor.