kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Persediaan Menggemuk, Minyak Dunia Bertengger di US$ 48


Rabu, 07 Januari 2009 / 11:58 WIB
Persediaan Menggemuk, Minyak Dunia Bertengger di US$ 48


Sumber: Bloomberg |

SINGAPURA. Harga minyak mentah tak banyak berubah setelah kemarin sempat turun pada perdagangan hari Selasa (6/1) kemarin. Pasalnya, muncul sinyal bahwa perekonomian di AS akan mengalami keterpurukan yang lebih lanjut setelah penyusutan di bulan November dan Desember dan membuat persediaan menjadi lebih banyak.

Persediaan minyak mentah kemungkinan akan lebih besar di minggu yang kedua ini, per 2 Januari 2009. Hal ini mencuat dari survei di Bloomberg News sebelum Departemen Energi AS akan merilis laporannya hari Rabu (7/1) ini. Bahkan, menurut data yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS, sejumlah pesanan yang berkaitan dengan pabrikan di AS di bulan November anjlok dua kali lipatnya seperti yang diprediksikan sebelumnya. Hal ini memberi sinyal bahwa kalangan bisnis memangkas investasinya.

"Kita melihat dalam beberapa bulan terakhir pasar sungguh-sungguh fokus pada permintaan," kata Gerard Burg, energy economist National Australia Bank Ltd. di Melbourne. Ia mengimbuhkan, "Kapan pun kita mendapatkan berita yang buruk tentang perekonomian AS, akan berdampak pada pasar minyak mentah."

Harga minyak mentah untuk pengiriman Februari US$ 48,53 per barel, turun 5 sen di New York Mercantile Exchange, pada pukul 11:42 waktu Singapura. Kemarin, future anjlok 0,5% menjadi US$ 48,58 per barel dan mencatatkan anjlok yang pertama dalam satu minggu ini.

Persediaan minyak mentah AS kemungkinan akan bertambah sebesar 900.000 barel per 2 Januari, dari 318,7 juta di minggu sebelumnya. Angka ini muncul dari prediksi tengah dari 10 analis yang diprediksi oleh Bloomberg News.

Survei juga menunjukkan bahwa persediaan bensin juga menggemuk 1 juta barel dari 208,1 juta. Ini merupakan minggu kenaikan yang ke-lima kalinya secara berturut-turut. Suplai bensin telah naik di 12 dari 14 minggu terakhir.

Departemen Energi AS dijadwalkan akan merilis laporan mingguannya pada pukul 10.30 waktu Washington pada hari Rabu ini.

Sementara itu minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman Februari naik 5 sen menjadi sebesar US$ 50, 58 per barel di ICE Futures Europe exchange London pada pukul 11:47 waktu Singapura. Kontrak minyak kemarin juga mumbul 91 sen atau 1,8% menjadi US$ 50,53 per barel. Level itu merupakan penutupan yang paling tinggi sejak 28 November 2008.




TERBARU

[X]
×