kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertumbuhan harga rumah baru di China melambat


Kamis, 16 Januari 2020 / 20:46 WIB
Pertumbuhan harga rumah baru di China melambat
ILUSTRASI. Harga rumah baru di China menyentuh pertumbuhan terendahnya selama 17 bulan terakhir pada Desember 2019.


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga rumah baru di China menyentuh pertumbuhan terendahnya selama 17 bulan terakhir pada Desember 2019. Sektor properti juga diprediksi bakal makin memukul pertumbuhan ekonomi China.

Melansir Reuters, Kamis (16/1), rata-rata harga rumah baru pada 70 kota besar di Cina tumbuh 6,6% (yoy) pada Desember 2019. Pertumbuhan harga tersebut turun 50 bps dari pertumbuhan pada November 2019 sebesar 7,1% (yoy).

Baca Juga: Investasi di Singapura melonjak, ada peralihan aktivitas bisnis dari Hong Kong

Pertumbuhan tersebut juga tercatat jadi yang paling rendah sejak Juli 2018. Dan jauh lebih jatuh dibandingkan pertumbuhan Desember 2018. Sebesar 9,7%.

Tren harga rumah di China sejatinya memang cukup tak terarah sejak pemerintah mulai mengurangi ekspansi pengembang dan membatasi harga jual di beberapa wilayah tertentu sementara di beberapa wilayah lain pembangunan justru digenjot.

Sejumlah analis menilai, perlambatan ini bakal berlanjut untuk beberapa waktu ke depan. Analis Centaline Zhang Dawei menilai, pasar properti di China kini memang telah memasuki fase penurunan.

Meski demikian, ia menilai, pelambatan sejatinya tak sepenuhnya mencerminkan penurunan pasar properti, termasuk di Ibu Kota Beijing yang dalam beberapa tahun terakhir justru punya ketersedian rumah yang cukup.

Baca Juga: Kesepakatan dagang buka sektor keuangan, PBOC: Lembaga keuangan China siap bersaing

“Dalam siklus menurun, aksi pembatasan harga oleh pemerintah kota untuk beberapa pembangunan baru sudah dicabut. Di atas kertas, jika permintaan menurun, harga akan tetap tumbuh lebih kuat,” katanya.




TERBARU

[X]
×