Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Aktivitas pabrik Jepang pada bulan Januari 2021 tumbuh pada laju tercepat dalam empat tahun. Ini terjadi karena pertumbuhan produksi meningkat, meski terdapat tekanan dari kekurangan chip yang terus-menerus, kenaikan harga bahan, dan pandemi virus corona yang mengaburkan prospek.
Senin (24/1), Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur au Jibun Bank Flash Japan naik ke penyesuaian musiman 54,6 dari posisi bulan sebelumnya di 54,3. Hal ini menandai laju ekspansi tercepat sejak Januari 2018.
Namun, aktivitas di sektor swasta secara keseluruhan mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam empat bulan karena lonjakan kasus virus corona varian Omicron merugikan bisnis yang dihadapi pelanggan di industri jasa.
Produsen melaporkan kenaikan harga produksi tercepat sejak Juli 2008, menunjukkan bahwa perusahaan semakin mengeluarkan biaya bahan yang lebih tinggi, yang terus meningkat dengan cepat. Pertumbuhan produksi dan order baru meningkat setelah momentum agak memudar di bulan sebelumnya.
Baca Juga: Lagi, Tokyo Catat Rekor Harian Kasus Covid-19 Gara-Gara Omicron
Namun, kekhawatiran tentang varian Omicron di tengah rekor lonjakan infeksi virus corona baru dan pengenalan kembali pembatasan Covid-19 di beberapa bagian negara sangat merugikan aktivitas di sektor jasa.
Indeks PMI untuk Layanan Flash au Jibun Ban merosot ke penyesuaian musiman 46,6 dari akhir Desember 52,1 untuk berkontraksi pada laju tercepat dalam lima bulan. Tingkat pelepasan pekerjaan di sektor ini meningkat untuk bulan kedua berturut-turut mencapai yang tercepat sejak Mei 2020.
"Perusahaan sektor swasta melaporkan bahwa lonjakan kasus Covid-19 dari varian Omicron yang lebih menular telah menghambat kepercayaan klien," kata Usamah Bhatti, Ekonom di IHS Markit seperti dikutip dari Reuters.
au Jibun Bank Flash Japan Composite PMI, yang dihitung dengan menggunakan manufaktur dan jasa, turun menjadi 48,8 dari final bulan lalu di 52,5.
