kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,17   5,84   0.65%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perundingan buntu, Arab Saudi janji akan kerek produksi minyak ke rekor tertinggi


Rabu, 11 Maret 2020 / 11:55 WIB
Perundingan buntu, Arab Saudi janji akan kerek produksi minyak ke rekor tertinggi
ILUSTRASI. Sebuah kapal tanker minyak sedang dimuat di kilang minyak Ras Tanura dan terminal minyak Saudi Aramco di Arab Saudi 21 Mei 2018.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

Beberapa perusahaan minyak AS pada hari Selasa mengatakan mereka akan memangkas pengeluaran dan dividen.

Amin Nasser, CEO Saudi Aramco 2222.SE mengatakan, raksasa minyak yang dikelola negara akan meningkatkan pasokan pada bulan April menjadi 12,3 juta barel per hari (bpd), atau 300.000 bpd di atas kapasitas produksi maksimumnya, menunjukkan ia mungkin menarik dari penyimpanan.

Baca Juga: Jet tempur Amerika dan Kanada cegat dua pesawat pengintai Rusia di Alaska

Arab Saudi telah memompa sekitar 9,7 juta barel per hari dalam beberapa bulan terakhir, tetapi memiliki kapasitas produksi ekstra yang dapat dihidupkan dan memiliki ratusan juta barel minyak mentah di toko.

Moskow mengatakan, perusahaan-perusahaan minyak Rusia mungkin meningkatkan produksi hingga 300.000 barel per hari dan dapat meningkatkannya sebanyak 500.000 barel per hari. Kondisi ini menyeret rubel dan pasar saham di Rusia anjlok.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan kepada Rusia bahwa pasar energi harus tetap "tertib".

Harga minyak Brent melonjak 8% pada hari Selasa menjadi di atas US$ 37 per barel setelah Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan Moskow siap untuk membahas langkah-langkah baru dengan OPEC.

Baca Juga: Harga minyak super murah, China akan gunakan momen untuk tambah cadangan darurat

Kementerian Energi Rusia juga menyerukan pertemuan dengan perusahaan minyak Rusia pada hari Rabu untuk membahas kerja sama masa depan dengan OPEC, dua sumber mengatakan kepada Reuters.

Tetapi Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman tampaknya menolak saran itu.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×