Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan alat berat asal China, Sany Heavy Industry berusaha untuk mengumpulkan dana sebanyak HK$12,36 miliar atau setara US$ 1,59 miliar melalui pencatatan saham di bursa Hong Kong.
Menurut prospektus yang dikirimkan Senin (20/10/2025), perusahaan akan menjual 580,4 juta saham dalam kisaran harga dari HK$20,30 - HK$21,30 per lembar. Reuters melaporkan pada bulan Februari bahwa Sany Heavy ingin mengumpulkan dana hingga harga akhir saham Sany Heavy Industry akan ditetapkan pada hari Jumat. Sahamnya sendiri akan mulai diperdagangkan pada tanggal 28 Oktober nanti.
Imbas aksi korporasi ini, saham Sany Heavy Industry yang terdaftar di Shanghai diperdagangkan naik 36,5% tahun ini. Kenaikannya lebih dari dua kali lipat kinerja pasar lokal.
Baca Juga: Sukses IPO, Saham Chery Automobile Melonjak 11,2% saat Debut di Bursa Hongkong
Perusahaan dengan spesialisasi alat berat ini membuat berbagai macam mesin termasuk penggalian, pengangkatan, jalan konstruksi dan peralatan pemancang tiang pancang. Sany memiliki operasi dan pabrik di Amerika Serikat, Eropa, India, Brasil, dan Jerman, serta lima pabrik manufaktur di Cina.
Sany Heavy Industry berencana untuk menggunakan sekitar 45% dari dana yang diperoleh dari pencatatan saham di Hong Kong untuk mengembangkan penjualan global dan dan jaringan layanan global. Perusahaan ini ingin meningkatkan kehadirannya di Jerman, Prancis dan Inggris dan membangun penjualannya di seluruh Asia dan Arab Saudi.
Kemudian 25% akan digunakan untuk penelitian dan pengembangan dan 20% untuk membangun lebih banyak basis manufaktur di luar negeri.
Baca Juga: Tiga Perusahaan Alat Berat Ekspansi Pabrik, Investasi Tembus Rp 10,9 Triliun
Para investor Cornerstone telah mengambil saham senilai sekitar 759 juta dolar AS dalam kesepakatan tersebut. Temasek dari Singapura akan akan menginvestasikan sekitar S$ 75 juta dalam saham, sementara Hillhouse, UBS Asset Management, BlackRock dan Oaktree juga akan membeli saham tersebut.
Pencatatan Sany ini menjadi pertanda kebangkitan Hong Kong sebagai pusat penggalangan dana luar negeri utama untuk perusahaan-perusahaan Cina. Pembuat mainan Miniso mengatakan pada akhir September bahwa mereka akan akan memisahkan merek Top Toy dan mendaftarkannya di Hong Kong.Kemudian ada juga Momenta dari China sedang mempertimbangkan penawaran umum perdana ke Hong Kong dari New York.
Hong Kong kini telah muncul sebagai bursa global teratas berdasarkan volume IPO. Menurut data LSEG, ini sudah menyalip saingan terbesarnya, Bursa Efek New York.