kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perusahaan China kembangkan teknologi yang dapat mengenali wajah di balik topeng


Senin, 09 Maret 2020 / 16:16 WIB
Perusahaan China kembangkan teknologi yang dapat mengenali wajah di balik topeng
ILUSTRASI. People wear face masks while waiting on the platform of the Airport Express train at Beijing Capital Airport, as the country is hit by an outbreak of the novel coronavirus, in Beijing, China, March 4, 2020.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Sebuah perusahaan di China tengah mengembangkan teknologi pengenalan wajah pertama di negara itu yang dapat mengidentifikasi wajah setiap orang ketika mereka mereka mengenakan topeng. Saat ini, sebagian besar warga China menggunakan topeng saat bepergian untuk menghindari virus corona.

Karena itu, pemerintah China menggunakan beberapa sistem pengawasan elektronik paling canggih di dunia, termasuk teknologi pengenalan wajah.

Baca Juga: Pemerintah kembangkan 10 kota metropolitan, ini sektor yang disasar

Mengutip Reuters, Senin (9/4), perusahaan Hanwang Technology Ltd, yang dikenal dengan nama bahasa Inggris Hanvon, merilis, telah muncul teknologi yang dapat dengan mudah mengenali wajah orang yang menggunakan topeng. 

"Jika terhubung ke sensor suhu, teknologi itu dapat mengukur suhu tubuh sambil mengidentifikasi nama orang tersebut dan kemudian sistem akan memproses hasilnya," ujar Wakil Presiden Hanwang, Huang Lei kepada Reuters.

Baca Juga: Wah, pasien yang diisolasi di RSPI Sulianti Saroso bertambah

Huang melanjutkan, pengembangan alat tersebut dilakukan tim yang terdiri dari 20 staf, yang menggunakan teknologi inti, yang dikembangkan selama 10 tahun terakhir, database sampel sekitar 6 juta wajah terbuka dan database jauh lebih kecil dari wajah bertopeng, untuk mengembangkan teknologi,

Tim mulai bekerja pada sistem pada bulan Januari, ketika wabah virus corona semakin cepat menyebar, dan mulai meluncurkannya ke pasar setelah hanya satu bulan.

Sementara itu, produk lainnya, yang lebih kuat, adalah sistem pengenalan "multi-saluran" yang menggunakan "beberapa kamera pengintai".

Baca Juga: Investor asing net sell Rp 491,5 miliar, IHSG ambles 5,62% pukul 15.00 WIB

Produk ini dapat mengidentifikasi semua orang dalam kerumunan hingga 30 orang "dalam satu detik", kata Huang.

"Saat mengenakan topeng, tingkat akurasi bisa mencapai sekitar 95%, yang dapat memastikan bahwa kebanyakan orang dapat diidentifikasi," kata Huang, menambahkan tingkat keberhasilan bagi orang tanpa topeng adalah sekitar 99,5%.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×