kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Perusahaan China Menaikkan Pembayaran Dividen Demi Rendam Volatilitas Yuan


Minggu, 04 Mei 2025 / 14:33 WIB
Perusahaan China Menaikkan Pembayaran Dividen Demi Rendam Volatilitas Yuan
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Chinese yuan banknotes are seen in this illustration picture taken April 25, 2022. REUTERS/Florence Lo/Illustration/File Photo


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Sejumlah perusahaan China yang terdaftar di Bursa Hong Kong mempercepat jadwal pembayaran dividen ke kuartal kedua tahun ini. Langkah ini diyakini sebagai upaya untuk meredam tekanan terhadap mata uang yuan di tengah meningkatnya ketegangan dagang global.

Menurut data Bloomberg, pembayaran dividen oleh perusahaan-perusahaan ini diperkirakan mencapai US$ 36,1 miliar pada periode April hingga Juni. Angka ini naik hampir dua kali lipat rata-rata selama sembilan tahun terakhir. Sebaliknya, proyeksi pembayaran dividen untuk kuartal ketiga diprediksi turun lebih dari setengahnya.

"Langkah untuk memajukan pembayaran dividen final ke kuartal kedua kemungkinan besar dilakukan secara sengaja guna menyebar tekanan konversi yuan," ujar Wu Xuan, manajer dana di Borui Funds Management Co., Beijing. Penjadwalan konversi secara bertahap merupakah cara untuk mengurangi tekanan depresiasi terhadap yuan.

Baca Juga: Pengusaha Hong Kong Jadi Korban Salah Identitas dalam Daftar Hitam Perdagangan AS

Sebagian besar perusahaan China yang terdaftar di Hong Kong memperoleh pendapatan dalam mata uang yuan, namun membayar dividen kepada pemegang saham dalam dollar Hong Kong. Konversi mata uang inilah yang kerap memberi tekanan pada yuan domestik.

Tahun ini, nasib yuan menjadi sorotan khusus karena perang dagang yang dipicu oleh Presiden AS, Donald Trump, yang paling besar menyasar China. Bulan lalu, Trump mengumumkan tarif sebesar 145% untuk berbagai produk asal negara Asia tersebut. Dalam enam bulan terakhir, yuan telah melemah 2% terhadap dolar AS, menjadikannya salah satu mata uang Asia dengan performa terburuk.

Selain pertimbangan stabilitas nilai tukar, perubahan jadwal pembayaran dividen ini juga didorong kebijakan regulator China. Pedoman Sembilan Poin yang dirilis Dewan Negara tahun lalu menekankan pentingnya peningkatan imbal hasil bagi pemegang saham dan mendorong pembayaran dividen di tengah tahun.

Sejumlah bank besar menjadi contoh nyata perubahan ini. China Construction Bank Corp., misalnya, akan membayar dividen final senilai US$ 6,8 miliar pada Mei padahal sebelumnya pembayaran tersebut selalu dilakukan pada kuartal ketiga. 

Bank of China Ltd., Bank of Communications Co., dan Postal Savings Bank of China Co. juga membagi pembayaran dividen akhir mereka ke dalam dua tahap yang keduanya dilaksanakan dalam paruh pertama tahun ini.

Baca Juga: HSBC PHK 40 Bankir Investasi di Hong Kong, Upaya Pemangkasan Biaya Operasional

Meskipun demikian, penurunan proyeksi dividen pada kuartal ketiga bisa jadi lebih kecil dari perkiraan awal, mengingat masih ada perusahaan yang belum mengumumkan tanggal pembayaran. Raksasa seperti China Mobile Ltd. dan Ping An Insurance Group Co., misalnya, biasanya membagikan dividen interim pada paruh kedua tahun, namun jadwalnya belum dirilis.

Beberapa perusahaan menjadi penyumbang terbesar dalam distribusi dividen kuartal kedua yang mencapai rekor ini. Tencent Holdings Ltd. akan membayar dividen final sebesar US$ 5,33 miliar, naik 33% dari tahun sebelumnya. JD.com Inc. akan mendistribusikan US$ 1,46 miliar, dan China Hongqiao Group Ltd. akan membayar US$ 1,24 miliar, keduanya merupakan rekor tertinggi bagi masing-masing perusahaan.

Di tengah gejolak global, berita perdagangan telah menjadi faktor dominan yang memengaruhi keputusan investor di Asia. Meski ada sinyal positif terkait negosiasi AS-China dalam beberapa waktu terakhir, para analis menilai penyelesaian perselisihan dagang itu masih akan memakan waktu.

"Ada rumor perusahaan China di Hong Kong sengaja meningkatkan pembayaran dividen pada kuartal kedua karena mengantisipasi meningkatnya volatilitas nilai tukar ke depan," kata Kok Hoong Wong, kepala penjualan ekuitas institusional di Maybank Securities Pte., Singapura.

Baca Juga: Perang Dagang Melunak, Saham China dan Hong Kong Raih Kenaikan Mingguan Kedua

Selanjutnya: Link Live Streaming Semen Padang vs Madura United di BRI Liga 1 Pukul 15.30 WIB

Menarik Dibaca: 10 Jus Buah untuk Penderita Asam Lambung yang Aman Dikonsumsi



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×