Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Salah satu perusahaan kripto terbesar di dunia, Binance Holdings Ltd., induk menyuntikkan modal sebesar US$200 juta atau setara Rp 2,87 triliun (kurs Rp 14.365) kepada Forbes.
Melansir Bloomberg, Jumat (11/2), Patrick Hillmann, kepala komunikasi Binance, dan Bill Chin, kepala Binance Labs, cabang modal venturanya, akan bergabung dalam jajaran dewan Forbes saat transaksi rampung.
Forbes setuju untuk go public tahun lalu melalui merger dengan perusahaan cek kosong Magnum Opus Acquisition Ltd. Kombinasi bisnis ini diperkirakan akan rampung pada kuartal pertama 2022, dengan perusahaan yang diperdagangkan dengan sandi saham FRBS di Bursa Efek New York.
Walau mendapat suntikan dana, Changpeng Zhao, pendiri dan kepala eksekutif Binance menyatakan, bahwa kegiatan redaksi Forbes akan tetap independen.
Baca Juga: Transaksi Pembelian Rumah Mewah di Amerika Tahun 2021 Mencapai Rp 572 Triliun
Binance akan membantu organisasi melalui strategi kripto dan blockchain, seperti mengeksplorasi penerbitan token yang tidak dapat dipertukarkan, memperkenalkan read-to-earn dan menerima penjualan Bitcoin secara berlangganan.
Kesepakatan itu adalah bagian dari strategi Binance yang lebih luas untuk bekerja dengan perusahaan di seluruh industri tradisional dan membawa mereka ke apa yang dikenal sebagai web3.
Kepala eksekutif Forbes Mike Federle mengatakan, bahwa Forbes sudah menjadi sumber daya bagi orang-orang yang tertarik dengan dunia aset digital yang saat ini sedang berkembang. “Dengan investasi Binance di Forbes, kami sekarang memiliki pengalaman, jaringan, dan sumber daya dari pertukaran krpito terkemuka di dunia," terang Mike.
Investasi dari Binance, pertukaran kripto terbesar di dunia berdasarkan volume perdagangan, adalah bagian dari investasi swasta senilai US$ 400 juta dalam kesepakatan ekuitas publik (PIPE).
