kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan teknologi di Asia ramai-ramai antri untuk menggelar IPO


Kamis, 08 Juli 2021 / 21:45 WIB
Perusahaan teknologi di Asia ramai-ramai antri untuk menggelar IPO


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

Bukalapak  akan menjual 10% hingga 15% dalam IPO tersebut dan menargetkan valuasi antara US$ 4 hingga US$ 5 miliar. Salah satu sumber Reuters membisikkan prospektus pencatatan rahasia saham Bukalapak telah disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil dari IPO dapat berkisar antara US$ 500 juta dan US$ 800 juta, tergantung pada permintaan investor dan kondisi pasar. 

Tetapi tonggak sejarah itu kemungkinan nantinya akan diambil alih oleh rencana pencatatan saham GoTo. Perusahaan hasil merger Gojek dan Tokopedia sedang mencanangkan IPO ganda yakni di bursa domestik dan pasar saham luar negeri.

Sepanjang semester I 2021 ini, perusahaan di kawasan ini telah berhasil menghimpun dana segar sebesar US$ 82 miliar dari IPO.  Capaian tersebut merupakan pengumpulan dana IPO terbesar di paruh pertama yang pernah terjadi. Itu melampaui rekor yang ditorehkan perusahaan Asia pada tahun 2010 yang berhasil meraup dana US$ 63 miliar. 

Kinerja IPO pada paruh pertama tahun ini merupakan bagian dari tren global dimana total penghimpunan dana pencatatan saham perdana di bursa mencapai rekor di semester pertama tahun ini, hampir US$ 351 miliar. Riusnya aksi IPO secara global sejalan dengan suku bunga yang rendah dan likuiditas yang longgar membuat investor haus akan investasi dengan imbal hasil yang lebih tinggi pada instrumen yang beresiko.

Saham teknologi berada di garis depan ledakan IPO Asia awal tahun ini yang dipimpin oleh Kuaishou Technology yang listing pada Februari 2021 lalu. 

Selanjutnya: Layaknya film Armageddon, China berencana membelokkan asteroid raksasa dengan roket




TERBARU

[X]
×