kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan teknologi di China gotong royong melawan virus corona


Jumat, 21 Februari 2020 / 19:34 WIB
Perusahaan teknologi di China gotong royong melawan virus corona
ILUSTRASI. Petugas mengenakan masker di bandara Beijing.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - HUBEI. Di tengah wabah virus corona baru covid-19, sederet perusahaan besar dan banyak pihak di China pun gencar melakukan upaya untuk mengendalikan virus. Misalnya saja di Hubei Land Resources Vocational College, sebuah fasilitas karantina di pusat penyebaran virus corona global di Wuhan, pemerintah bekerjasama dengan perusahaan lokal menggunakan robot yang telah dirancang untuk melayani kebutuhan makanan.

Robot yang disebut Foodom, merupakan sebuah mesin yang dapat secara otomatis menyiapkan lebih dari 120 porsi nasi dengan bahan berbeda setiap jam. Tentunya, seluruh makanan yang dipersiapkan oleh Foodom ditempatkan pada wadah pengiriman yang khusus agar tidak terkontaminasi virus. Utamanya, robot ini ditujukan untuk memberi makan tim medis, perawat hingga petinggi fasilitas kesehatan yang mengelola pusat karantina untuk menahan wabah yang telah diidap oleh 61.628 orang dan menewaskan lebih dari 1.921 orang di provinsi itu hingga 19 Februari 2020.

Baca Juga: Ekspor dan impor China pada Januari dan Februari diperkirakan anjlok akibat corona

Melansir artikel South China Morning Post, Jumat (21/2) robot ini dikembangkan oleh Qianxi Robotic Catering, sebuah unit dari pengembang real estate bernama Country Garden Holdings. Robot ini merupakan salah satu dari miliaran dolar masker, sarung tangan, pakaian biohazard dan pelindung lainnya yang sengaja disuplai untuk menuntaskan wabah di provinsi Wuhan sejak bulan Januari 2020.

Mulai dari robot koki hingga robot pembuat makanan instan memang telah menjadi strategi pemerintah China untuk mengurangi potensi terburuk dari virus corona. 

Strategi serba instan ini memang dinilai positif lantaran dapat menjadi solusi bagi 50 juta orang yang dirumahkan dari pekerjaannya sejak bulan lalu karena wabah virus.

Bantuan terus berdatangan, Haidilao International Holding misalnya telah menyumbangkan 5 juta yuan, termasuk 2 juta yuan mesin hotpot instan kepada staf medis di Wuhan. Tidak berhenti di situ, pembuat jaket asal China yakni Bosideng juga telah membantu memerangi wabah virus dengan menyumbangkan 150.000 jaket senilai 300 juta yuan yang dibagikan kepada pekerja medis di Wuhan.

Dari seluruh sumbangan perusahaan tersebut, robot dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan aplikasi lah yang paling memberikan bantuan signifikan bagi para pekerja medis dan masyarakat di Wuhan menurut Cao Hua, Mitra di Perusahaan Ekuitas Swasta Unity Asset Management. 

"Peluang muncul ketika krisis mempengaruhi jutaan orang," kata Cao. 

Menurutnya, isolasi di Wuhan merupakan salah satu kesempatan langka untuk memamerkan kemampuan perusahaan teknologi tersebut.

Apalagi, tenaga kerja China diperkirakan akan menyusut lebih dari 23% pada tahun 2050 karena jumlah populasi dengan usia tua yang meningkat. 

Alhasil Pemerintah China dipastikan bakal mencari cara untuk meningkatkan produktivitas, salah satunya dengan mengganti tenaga kerja manusia dengan AI ataupun robot.

Kehadiran aplikasi dan layanan pendukung AI memang sudah mulai memberi dampak besar. Semisal, Shanghai Xiaoai Robot Technology dengan teknologi pengenal suaranya telah dipakai untuk mendukung pusat-pusat layanan panggilan di Provinsi Hubei, Shandong, Beijing dan Shanghai unuk memberikan informasi dasar tentang pencegahan penyakit pada penelepon.

"Kesehatan masyarakat menjadi area baru yang dapat dimanfaatkan Xiaoi di masa depan," ujar Komisaris Utama Xiaoai, Yuan Hui. 
Menurutnya, tidak berlebihan kalau mengatakan bahwa epidemi Corona telah menciptakan peluang bisnis baru bagi perusahaan AI. Namun, saat ini pihaknya lebih memilih untuk melakukan tanggung jawab sosial dengan menyumbangkan produk perusahaan kepada masyarakat ketimbang mencari cuan.

Contoh perusahaan lainnya yakni CloudMinds Technology dengan 100 robot cloudnya yang terkoneksi dengan komputasi cloud. Teknologi perusahaan ini memungkinkan lebih banyak informasi riset yang bisa diproses untuk dikirim ke rumah sakit Wuhan untuk membantu persediaan, makanan dan bahan biohazard serta mengurangi potensi penularan.

Baca Juga: China sees only short-term virus impact on Southeast Asia economies

NetEase, raksasa internet asal China yang dikenal dengan kontribusinya di gim komputer World of Warcraft juga memberikan bantuan berupa kursus pendidikan online melalui layanan streaming. Sekaligus memberikan bimbingan bagi para murid sekolah dasar dan menengah secara gratis selama masa liburan.

Tak hanya itu NetEase juga sudah mendonasikan sekitar 100 juta yuan untuk memerangi wabah Corona. Perusahaan lainnya yakni Hisense Home Appliance Group, produsen televisi terbesar di China kini menawarkan seluruh konten TV berbayarnya secara gratis di area Wuhan.

Hingga kini seluruh perusahaan teknologi masih terus memberikan bantuan berupa produk, layanan hingga bantuan dana untuk memerangi virus tersebut.




TERBARU

[X]
×