kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45887,73   13,33   1.52%
  • EMAS1.360.000 0,74%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pesawat Korean Air Lines Tujuan Taiwan Ini Sempat Terjun 26.900 Kaki Selama 15 Menit


Senin, 24 Juni 2024 / 16:18 WIB
Pesawat Korean Air Lines Tujuan Taiwan Ini Sempat Terjun 26.900 Kaki Selama 15 Menit
ILUSTRASI. Pesawat Boeing 737-8 milik Korea Air Lines sempat mengalami dekompresi dan jatuh di udara lebih dari 8.000 meter dalam waktu 15 menit.


Sumber: Taipei Times | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Penumpang pesawat Korean Air Lines KE189 yang berangkat dari Incheon ke Taiwan mengalami kejadian mengerikan.

Pesawat Boeing 737-8 milik Korea Air Lines itu sempat mengalami dekompresi dan terjun di udara lebih dari 8.000 meter atau sekitar 26.900 kaki dalam waktu 15 menit.

Penerbangan KE189, yang menuju Bandara Internasional Taichung di Taiwan, berangkat dari Bandara Incheon dengan 125 penumpang di dalamnya sekitar pukul 16:45. Sabtu lalu.

Seperti dikutip Korean JoongAng Daily, sekitar 50 menit setelah keberangkatan, muncul peringatan tentang adanya kerusakan pada sistem tekanan pesawat Boeing 737-8. Sistem tekanan pesawat mengatur tingkat tekanan di dalam pesawat.

Penerbangan tersebut mendarat kembali di Bandara Incheon pada pukul 19:38, sekitar tiga jam setelah lepas landas pertama.

Baca Juga: Laba Industri Maskapai Global Diprediksi Mencapai Rp 494 Triliun Tahun 2024

Data pelacak penerbangan online Flightradar24 yang dikutip Taipei Times menunjukkan bahwa pesawat turun lebih dari 8.000 meter dalam waktu 15 menit, sebelum kembali dan mendarat kembali di Bandara Incheon pada pukul 19:38

Selama proses pendaratan, 15 penumpang mengatakan mereka menderita hiperventilasi atau nyeri pada gendang telinga, dan 13 orang dilarikan ke rumah sakit setelah mendarat, menurut Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea.

Tidak ada korban luka berat yang dilaporkan.

Penerbangan dilanjutkan pada Minggu pagi dengan pesawat berbeda sekitar 19 jam setelah jadwal keberangkatan awal, menurut Korean Air.

“Kami dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan pada penumpang dalam penerbangan, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk meminimalkan ketidaknyamanan [yang disebabkan oleh penundaan], termasuk menyediakan akomodasi,” kata juru bicara Korean Air.

“Kami sedang menyelidiki penyebab pasti dari pengalihan tersebut, dan berencana untuk melakukan pemeliharaan pada pesawat tersebut setelah pemeriksaan,” tambah juru bicara tersebut.

Sementara itu, Taipei Times melaporkan, beberapa penumpang mengaku ketakutan dan tidak mau terbang untuk sementara waktu.

Seorang pria bermarga Tseng, yang pergi ke Korea Selatan untuk perjalanan bisnis, mengatakan bahwa anak-anak di dalam pesawat menangis ketika masker oksigen diturunkan, dan dia takut pesawat yang jatuh akan menyentuh tanah.

Tseng disambut di bandara oleh istri dan dua putrinya dengan tanda dan bunga. Ia mengaku senang bisa bertemu keluarganya.

Baca Juga: Gara-Gara Turbulensi Lagi, 12 Orang Terluka di Penerbangan Qatar Airways

Seorang wanita bermarga Hsu mengatakan dia merasa ada yang tidak beres karena pesawat tampak melayang di udara dan pramugari tetap duduk di kursinya.

Hsu dan putrinya mengenakan masker oksigen ketika pesawat mulai jatuh, dan dia mengalami sakit telinga serta sakit kepala saat putrinya menangis.

Maskapai penerbangan mengatur akomodasi penumpang malam itu dan mengatakan penerbangan akan berangkat lagi keesokan paginya, kata Hsu, seraya menambahkan bahwa dia merasa senang dengan kembalinya mereka dengan selamat ke Taichung.




TERBARU

[X]
×