kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Petani dan trader meragukan perjanjian dagang AS-China Fase 1, ini sebabnya


Kamis, 16 Januari 2020 / 07:53 WIB
Petani dan trader meragukan perjanjian dagang AS-China Fase 1, ini sebabnya
ILUSTRASI. Ilustrasi perang dagang Amerika dan China. KONTAN/Fransiskus Simbolon/16/05/2019


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Perjanjian tersebut tidak mengurangi tarif ekspor pertanian utama AS ke China termasuk kedelai, sorgum dan babi, yang dikenakan tarif 68% bahkan ketika permintaan daging babi China meningkat akibat serangan Demam Babi Afrika yang mematikan ternaknya sendiri.

"Saya positif dan sangat menghargai, tetapi kami benar-benar membutuhkan agar tarif dihapuskan bagi produsen kami untuk mewujudkan manfaat maksimal," kata David Herring, presiden Dewan Produsen Daging Babi Nasional dan seorang petani babi di Lillington, North Carolina kepada Reuters.

Trump mengatakan sebelum upacara penandatanganan dia berharap tarif akan dipangkas jika terjadi kesepakatan dagang Fase 2.

Baca Juga: Wakil PM China: Kesepakatan dagang untungkan China, AS, dan dunia

Teks perjanjian juga mengatakan China akan berusaha untuk membeli dan mengimpor produk pertanian AS senilai US$ 5 miliar per tahun, di samping komitmen minimal selama dua tahun ke depan.

Keraguan senada juga diungkapkan oleh pedagang China.

"Saya merasa seperti China tidak mendapatkan apa-apa dari itu (kesepakatan)," kata seorang pedagang tanaman yang berbasis di China sebelum penandatangan kesepakatan. "Hanya menghabiskan uang untuk perdamaian sebagai imbalan."

Baca Juga: Keamanan siber masuk kesepakatan dagang AS-China fase dua

Biotek dan daging

Berdasarkan teks perjanjian kerjasama, China berjanji untuk mempercepat peninjauan produk bioteknologi AS yang mereka impor tidak lebih dari 24 bulan. Penundaan perizinan dari China terkait varietas baru tanaman yang ditanam dari benih yang dimodifikasi secara genetik telah lama membuat sektor pertanian AS frustasi.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×