Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Gubernur Prefektur Niigata, Hideyo Hanazumi, diperkirakan akan mengumumkan pada Jumat apakah ia menyetujui restart parsial Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Kashiwazaki-Kariwa, fasilitas nuklir terbesar di dunia.
Langkah ini menjadi salah satu kunci bagi Jepang yang berupaya menghidupkan kembali sektor nuklir dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil.
Persetujuan dari Hanazumi akan menghapus hambatan besar terakhir bagi operator pembangkit, Tokyo Electric Power Company (TEPCO), untuk melanjutkan rencana mengoperasikan kembali satu atau dua reaktor terbesar di kompleks tersebut.
Restart Pertama untuk TEPCO Sejak Bencana Fukushima
Jika disetujui, ini akan menjadi restart pertama TEPCO sejak tsunami Maret 2011 yang menghancurkan PLTN Fukushima Daiichi, peristiwa yang memicu penutupan seluruh 54 reaktor yang beroperasi saat itu.
Baca Juga: Ekspor Jepang Menguat Tak Terduga pada Oktober Seiring Meredanya Dampak Tarif AS
Penutupan tersebut membuat Jepang sangat bergantung pada impor energi fosil, sehingga rentan terhadap gangguan produksi dan gejolak pasokan global.
Perdana Menteri Sanae Takaichi, yang baru menjabat bulan lalu, menyatakan dukungannya terhadap lebih banyak pengoperasian ulang reaktor nuklir untuk memperkuat keamanan energi dan menekan biaya impor energi, yang saat ini menyumbang 60–70% kebutuhan listrik Jepang.
“Restart ini sangat penting untuk mengurangi risiko kekurangan pasokan listrik, menekan harga listrik, dan mengamankan sumber daya energi rendah karbon,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Minoru Kihara pada Jumat.
Dari 54 reaktor sebelum Fukushima, Jepang hanya mengoperasikan kembali 14 dari 33 yang masih layak dioperasikan.
Keputusan Gubernur Ditunggu, Isu Keamanan Jadi Sorotan
Hanazumi dijadwalkan mengumumkan keputusannya pada pukul 16.00 waktu setempat (07.00 GMT). Namun, belum jelas apakah keputusan tersebut akan dipengaruhi oleh laporan regulator nuklir pada Kamis yang mengungkap kelalaian dalam pengelolaan dokumen keamanan sensitif di PLTN Kashiwazaki-Kariwa.
Baca Juga: Jepang Isyaratkan Peluang Intervensi Valas, Yen Menguat
Jika lampu hijau diberikan, TEPCO berencana mengaktifkan kembali unit No. 6 dan No. 7, yang memiliki kapasitas gabungan 2.710 megawatt, atau sekitar sepertiga dari total kapasitas PLTN sebesar 8.212 MW. TEPCO juga telah menyatakan akan mendecommission beberapa dari lima unit lainnya.
Pembangunan Reaktor Baru di Jepang Mulai Dibahas
Pada Juli lalu, Kansai Electric Power, operator nuklir terbesar di Jepang, mengatakan pihaknya akan memulai survei untuk mempertimbangkan pembangunan reaktor baru di Jepang barat—yang akan menjadi pembangkit pertama yang direncanakan sejak bencana Fukushima.
Di pasar saham, saham TEPCO turun 1,3% pada Jumat, namun masih tampil lebih baik dibandingkan penurunan 2,3% pada indeks Nikkei 225, setelah laporan regulator nuklir sehari sebelumnya.













