kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

PM Israel, Benjamin Netanyahu, Minta UNRWA Angkat Kaki dari Gaza


Kamis, 01 Februari 2024 / 14:56 WIB
PM Israel, Benjamin Netanyahu, Minta UNRWA Angkat Kaki dari Gaza
ILUSTRASI. Truk?bertanda logo Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), menyeberang ke Mesir dari Gaza, di perbatasan Rafah yang melintasi antara Mesir dan Jalur Gaza, 27 November , 2023. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada hari Rabu (1/2) mendesak agar Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA) berhenti beroperasi. Israel telah menuduh badan tersebut terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Akibat tuduhan tersebut, sejumlah negara pemberi bantuan terpaksa menghentikan pengiriman dana sambil menunggu penyelidikan.

Lembaga bantuan lain yang ada di Gaza merasa dibubarkannya UNRWA akan merusak upaya memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza.

"Sudah saatnya masyarakat internasional dan PBB sendiri memahami bahwa misi UNRWA harus diakhiri," kata Netanyahu, dikutip Reuters.

Baca Juga: Afrika Selatan: Mengapa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Belum Ditangkap?

Netanyahu mengatakan, UNRWA harus digantikan oleh lembaga bantuan lainnya jika memang komunitas internasional ingin masalah di Gaza diselesaikan.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menggambarkan UNRWA sebagai tulang punggung seluruh respons kemanusiaan di Gaza.

Guterres mengimbau semua negara untuk menjamin kelangsungan upaya penyelamatan nyawa UNRWA.

Sebagian besar warga Gaza menjadi lebih bergantung pada bantuan UNRWA, termasuk sekitar satu juta orang yang melarikan diri dari pemboman Israel untuk berlindung di fasilitas UNRWA.

Baca Juga: Israel Menuduh Sejumlah Staf PBB Terlibat dalam Penculikan dan Pembunuhan Sandera

Berafiliasi dengan Hamas

Intelijen Israel baru-baru ini mengklaim bahwa sejumlah staf PBB yang bertugas di gaza telah terlibat dalam aksi penculikan hingga pembunuhan bersama dengan militan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.

Melansir Reuters, laporan berisi enam halaman tersebut menjelaskan ada 190 staf Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNWRA) telah merangkap sebagai militan Hamas atau Jihad Islam. 

Israel juga mencantumkan 11 nama dan foto oknum terkait, termasuk di antara mereka adalah staf yang bekerja sebagai guru.

Oknum lainnya dituduh terlibat secara tidak spesifik dalam pemindahan jenazah tentara Israel yang terbunuh ke Gaza dan mengoordinasi pergerakan truk pick-up yang digunakan oleh para perampok dan pasokan senjata.

Baca Juga: Militer Israel Bongkar Pemakaman Hingga Masjid untuk Mencari Terowongan Hamas

Satu oknum lagi dituduh berpartisipasi dalam serangan di Reim, lokasi pangkalan militer yang dikuasai dan sebuah pesta musik yang menewaskan lebih dari 360 orang.

Pihak Israel mengklaim sekitar 10% staf UNRWA memiliki afiliasi yang lebih umum dengan Hamas dan Islamic Jihad. Badan tersebut mempekerjakan 13.000 orang di Gaza. 

Merespons klaim tersebut, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menuduh Israel sengaja merancang serangan politik terhadap UNRWA.

Pihak Israel mengklaim sekitar 10% staf UNRWA memiliki afiliasi yang lebih umum dengan Hamas dan Islamic Jihad. Badan tersebut mempekerjakan 13.000 orang di Gaza. 

Merespons klaim tersebut, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menuduh Israel sengaja merancang serangan politik terhadap UNRWA.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×