Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JERUSALEM/BEIRUT. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji bahwa Iran akan membayar atas serangan rudal yang diluncurkan terhadap Israel pada hari Selasa (1/10).
Sementara Iran memperingatkan bahwa setiap pembalasan akan dibalas dengan "kehancuran besar", meningkatkan ketakutan akan perang yang lebih luas.
Baca Juga: S&P Turunkan Peringkat Kredit Jangka Panjang Israel ke A di Tengah Konflik Hezbollah
Sementara Amerika Serikat (AS) memberikan dukungan penuh kepada Israel, angkatan bersenjata Iran menyatakan bahwa intervensi langsung oleh pendukung Israel terhadap Teheran akan memicu "serangan kuat" terhadap pangkalan dan kepentingan mereka di kawasan tersebut.
Harga minyak melonjak 5% karena kekhawatiran akan perang besar antara kedua musuh bebuyutan ini dan Dewan Keamanan PBB menjadwalkan pertemuan mengenai Timur Tengah pada hari Rabu (2/10).
"Iran membuat kesalahan besar malam ini – dan akan membayarnya," kata Netanyahu dalam pertemuan politik-keamanan, menurut sebuah pernyataan resmi.
Baca Juga: Harga Emas Naik Lebih dari 1% Setelah Iran Menyerang Israel
Korps Garda Revolusi Iran menyatakan bahwa serangan tersebut dilakukan sebagai balasan atas pembunuhan para pemimpin militan oleh Israel dan agresi di Lebanon terhadap gerakan bersenjata Hezbollah yang didukung Iran serta di Gaza.
Ketegangan meningkat setelah Israel meningkatkan serangannya di Lebanon dalam dua minggu terakhir, termasuk operasi darat yang dimulai pada Senin, serta konflik yang telah berlangsung selama setahun di Jalur Gaza.
Dalam serangan hari Selasa, Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal balistik ke arah Israel. Sirene berbunyi di seluruh Israel, dan ledakan terdengar di Yerusalem serta lembah Sungai Yordan.
Baca Juga: Wall Street Ditutup Turun Selasa (1/10), Iran Serang Israel dan Saham Pertahanan Naik
Warga Israel bergegas ke tempat perlindungan bom, dan reporter televisi pemerintah berbaring di tanah selama siaran langsung.
Pasukan Iran menggunakan rudal hipersonik Fattah untuk pertama kalinya, dan 90% rudal berhasil mengenai sasaran di Israel, kata Garda Revolusi.
Pertahanan udara Israel diaktifkan, dan sebagian besar rudal berhasil dicegat, baik oleh Israel maupun koalisi pertahanan yang dipimpin oleh Amerika Serikat, ujar Laksamana Muda Daniel Hagari dari Israel dalam video yang diposting di platform X.
Tidak ada korban jiwa dilaporkan di Israel, tetapi satu orang tewas di Tepi Barat, menurut otoritas setempat.