Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - KIEV. Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menyebut dunia akan melakukan segala hal untuk memastikan Rusia kalah dalam perangnya dengan Ukraina. Tidak hanya itu, Trudeau bersama mitranya di Barat juga akan memastikan Rusia terjebak di dalam sanksi selama bertahun-tahun.
Dalam wawancaranya dengan Reuters hari Minggu (8/5), Trudeau menegaskan bahwa negara-negara Barat bertekad untuk menentang apa yang dilakukan Presiden Vladimir Putin di Ukraina. Trudeau menyebutnya telah melakukan perang yang ilegal.
"Perang ilegalnya, eskalasinya, tindakannya melewati garis merah dengan menginvasi Ukraina menunjukkan bahwa kami akan melakukan sebagai dunia untuk memastikan dia (Putin) kalah," ungkap Trudeau.
Baca Juga: Rusia Menggelar Simulasi Serangan Rudal Berkemampuan Nuklir di Tengah Perang Ukraina
Berbicara di sela-sela kunjungannya ke Ukraina, Trudeau juga menyebut Putin telah membuat kesalahan besar dengan berpikir dirinya bisa menang.
"Dia melakukan kekejaman terhadap warga sipil, dan itu semua adalah sesuatu yang dia lakukan karena dia pikir dia bisa menang. Tapi dia hanya bisa kalah," ungkapnya.
Lebih lanjut, Trudeau juga menggemakan kembali pernyataan G7 yang menyebut tindakan Putin saat ini telah mempermalukan Rusia dan pengorbanan bersejarah rakyatnya selama Perang Dunia II.
Trudeau mengatakan semua negara yang telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia akan mempertahankan keputusannya selama yang diperlukan, bahkan selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Paus Fransiskus Bandingkan Kondisi Ukraina dengan Genosida Rwanda
"Vladimir Putin tidak dapat mengubah stabilitas, pertumbuhan, dan kemakmuran dunia selama 70 tahun, dan tidak bisa berharap untuk mendapat manfaat dari stabilitas, pertumbuhan, dan kemakmuran itu," pungkas Trudeau.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Vlodomyr Zelenskyy, Trudeau memastikan bahwa Kanada akan menyediakan senjata dan perlengkapan perang baru untuk Ukraina. Kanada juga akan membuka kembali kedutaannya di Kiev sebagai bentuk dukungan.
Beberapa bantuan militer yang akan dikirimkan berupa kamera drone, citra satelit, senjata ringan, amunisi, dan dukungan lainnya, termasuk pendanaan untuk operasi penghilangan ranjau.