kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Politik Malaysia bergejolak, pendukung Mahathir dicopot dari jabatan Partai Bersatu


Kamis, 04 Juni 2020 / 21:07 WIB
Politik Malaysia bergejolak, pendukung Mahathir dicopot dari jabatan Partai Bersatu
ILUSTRASI. Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin (kiri) dan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad mendengarkan pidato selama pertemuan para pemimpin politik dan sipil yang ingin mengubah pemerintahan di Kuala Lumpur, Malaysia, 27 Maret 2016. REUTE


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Politik Malaysia kembali bergejolak. Dua petinggi Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) yang mendukung pendiri partai Mahathir Mohamad dicopot dari jabatan mereka.

Melansir Channelnewsasia.com, dalam surat tertanggal 2 Juni yang ditandatangani Presiden Bersatu Muhyiddin Yassin, Marzuki Yahya dan Akramsyah Muammar Ubaidah Sanusi dibebaskan dari tugas mereka masing-masing sebagai ketua Bersatu Penang dan anggota dewan tertinggi partai.

Ini terjadi setelah Mahathir dan empat anggota lainnya dipecat dari keanggotaan Bersatu pekan lalu, menyusul keputusan mereka untuk tidak duduk bersama koalisi pemerintah Perikatan Nasional (PN) di parlemen pada 18 Mei lalu.

Baca Juga: Gejolak politik Malaysia berlanjut, Sultan Johor bakal bubarkan Majelis Legislatif

Tapi, Mahathir menentang legitimasi pemecatannya dan bersikeras dia masih ketua Bersatu.

Demikian pula dengan Marzuki yang menyatakan ia masih sekretaris jenderal Bersatu, meskipun ia dicopot oleh Muhyiddin pada Maret lalu dan digantikan Hamzah Zainuddin.

Berdiri 2016 lalu, Bersatu pada Mei 2018 bergabung dengan Parti Keadilan Rakyat, Partai Aksi Demokratik, dan Parti Amanah Negara bentukan Anwar Ibrahim membentuk koalisi Pakatan Haraoan (PH) untuk mencapai kemenangan dalam pemilihan umum dan menggusur Barisan Nasional (BN) dari Pemerintahan Malaysia.

Baca Juga: Politik Malaysia makin bergolak, Mahathir: Kami akan pecat Muhyiddin!

Namun, Muhyiddin menarik Bersatu keluar dari koalisi PH pada Februari lau, mendorong Mahathir mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri dan memicu keruntuhan PH dari Pemerintahan Malaysia.

Dengan dukungan anggota parlemen BN, Muhyiddin diangkat sebagai Perdana Menteri Malasia ke-8. Dia sekarang memimpin pemerintahan dengan dukungan koalisi PN, yang terdiri dari Bersatu, BN, Partai Islam Se-Malaysia, Gabungan Partai Sarawak dan Partai Bersatu Sabah, serta Partai Solidariti Tanah Airku.

Konflik internal di Bersatu muncul, dengan ketidaksepakatan antara faksi di bawah pimpinan Mahathir dan Muhyiddin secara terbuka menjelang jajak pendapat perdana partai tersebut.

Baca Juga: Politik Malaysia bergejolak, Mahathir dipecat dari Partai Bersatu

Baik Marzuki dan Akramsyah dalam banyak kesempatan menyuarakan dukungan mereka untuk Mahathir.

Dalam surat tertanggal 2 Juni, Muhyiddin mengucapkan terima kasih kepada Marzuki dan Akramsyah. "Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan layanan Anda selama masa jabatan Anda," katanya.



TERBARU

[X]
×