Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Portofolio Bitcoin (BTC) milik El Salvador kembali mengalami penurunan signifikan akibat volatilitas pasar kripto.
Aset digital tersebut kehilangan level dukungan penting di US$110.000, sehingga nilai kepemilikan negara itu terkoreksi dalam sepekan terakhir.
Penurunan Nilai Portofolio Bitcoin El Salvador
Berdasarkan data DropsTab per 1 September 2025, portofolio kripto El Salvador menyusut lebih dari US$22,8 juta dalam tujuh hari terakhir. Koreksi ini mencerminkan penurunan harga Bitcoin sebesar 3,25%, yang kini diperdagangkan di kisaran US$108.764 per koin.
Meski demikian, posisi investasi El Salvador secara keseluruhan masih menunjukkan keuntungan besar. Negara tersebut saat ini memegang 6.262 BTC dengan nilai sekitar US$680,77 juta.
Baca Juga: Warren Buffett Timbun Kas Rp 5.757 Triliun, Apa Dampak Bagi Pasar Saham dan Bitcoin?
Angka ini mewakili kenaikan 126,51% dibanding total investasi awal sebesar US$300,55 juta, sehingga mencatatkan keuntungan belum terealisasi (unrealized profit) sekitar US$380,2 juta.
Strategi Bitcoin El Salvador
Sejak menjadi negara pertama yang mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran sah pada September 2021, El Salvador menjalankan strategi akumulasi agresif. Pemerintahan Presiden Nayib Bukele secara konsisten membeli Bitcoin, namun tidak pernah menjual, bahkan saat pasar kripto mengalami penurunan panjang.
Portofolio negara ini sempat mencapai puncak sekitar US$774,9 juta, sebelum terkoreksi hampir US$100 juta akibat gejolak pasar terbaru. Strategi ini merupakan bagian dari visi jangka panjang Bukele untuk:
-
Mengintegrasikan mata uang kripto ke dalam sistem ekonomi nasional,
-
Menarik investasi asing, serta
-
Memperluas inklusi keuangan bagi masyarakat yang tidak memiliki akses ke layanan perbankan tradisional.
Baca Juga: Bitcoin Berpeluang Hijau pada September, Strategi Jangka Pendek Bisa Ditimbang
Pro dan Kontra Kebijakan Kripto
Kebijakan Bitcoin El Salvador terus menuai perdebatan. Kritikus menilai strategi ini terlalu berisiko karena ketergantungan pada aset dengan volatilitas tinggi dapat mengancam stabilitas keuangan negara.
Namun, pendukung berpendapat sebaliknya. Dengan keuntungan di atas US$380 juta yang masih tercatat saat ini, mereka menilai kesabaran pemerintah membuahkan hasil, sekaligus memperkuat posisi El Salvador sebagai pionir dalam adopsi kripto di tingkat negara.