Sumber: Cointelegraph | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Presiden El Salvador, Nayib Bukele, menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan berhenti membeli Bitcoin meskipun ada permintaan terbaru dari Dana Moneter Internasional (IMF) untuk menghentikan kebijakan tersebut.
Dalam pernyataan di platform X pada 4 Maret, Bukele menegaskan bahwa negaranya akan tetap melanjutkan pembelian Bitcoin sebagai bagian dari strategi keuangan nasional.
Baca Juga: El Salvador Menyerah! IMF Paksa Pembatasan Pembelian Bitcoin di Negara Itu
"Jika kami tidak berhenti saat dunia mengucilkan kami dan sebagian besar 'bitcoiner' meninggalkan kami, maka kami tidak akan berhenti sekarang atau di masa depan," ujarnya.
Sebelumnya, pada 3 Maret, IMF meminta El Salvador untuk menghentikan akumulasi Bitcoin oleh sektor publik sebagai syarat dalam kesepakatan pendanaan senilai US$1,4 miliar yang disepakati Desember 2024.
Selain itu, IMF juga meminta negara tersebut menghentikan aktivitas penambangan Bitcoin serta membatasi penerbitan utang atau instrumen keuangan yang dikaitkan dengan mata uang kripto tersebut.
Hingga saat ini, El Salvador telah mengumpulkan 6.101 Bitcoin senilai sekitar US$534,5 juta, menjadikannya sebagai negara dengan kepemilikan Bitcoin terbesar keenam di dunia, setelah Amerika Serikat, China, Inggris, Ukraina, dan Bhutan.
Baca Juga: El Salvador Rombak Kebijakan Bitcoin Demi Dana Segar IMF
El Salvador pertama kali mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah pada September 2021.
Namun, pada Januari 2024, undang-undang baru mempersempit status Bitcoin dengan menjadikannya sebagai alat pembayaran yang bersifat sukarela bagi pelaku usaha di sektor swasta.