Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan, kenaikan tarif impor kemungkinan mulai mendorong inflasi pada musim panas ini.
Periode tersebut akan menjadi kunci dalam pertimbangan The Fed terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga.
Saat menjawab pertanyaan dari anggota Partai Republik dalam sidang Komite Jasa Keuangan DPR AS terkait alasan The Fed belum memangkas suku bunga seperti yang diinginkan Presiden Donald Trump, Powell mengatakan bahwa dirinya dan sebagian besar pejabat The Fed memperkirakan inflasi akan segera naik.
Baca Juga: Powell: The Fed Butuh Waktu Sebelum Turunkan Suku Bunga, Trump Desak Pemangkasan
Oleh karena itu, The Fed tidak terburu-buru menurunkan biaya pinjaman.
Powell menegaskan bahwa ia tidak membuka peluang pemangkasan suku bunga pada pertemuan The Fed bulan Juli, seperti yang disarankan dua rekannya baru-baru ini, maupun pada pertemuan lainnya.
“Saya tidak ingin menunjuk pada pertemuan tertentu. Saya rasa kita tidak perlu terburu-buru,” kata Powell pada Selasa (24/6), mengacu pada kondisi pasar tenaga kerja yang masih kuat dan ketidakpastian tinggi terkait dampak dari kebijakan tarif yang belum terselesaikan.
Ia menambahkan, "Kita mungkin mulai melihat dampaknya pada data inflasi bulan Juni dan Juli... Jika ternyata dampaknya tidak sebesar yang diperkirakan, kami terbuka terhadap kemungkinan bahwa pass-through ke konsumen lebih kecil dari ekspektasi. Namun jika sebaliknya, hal itu akan berdampak pada kebijakan."
“Saya kira jika tekanan inflasi tetap terkendali, maka kita akan sampai pada titik di mana pemangkasan suku bunga terjadi lebih cepat daripada nanti,” ujarnya.
Baca Juga: Trump Sindir Ketua The Fed, Sebut Jerome Powell 'Bodoh'
Dengan The Fed yang saat ini mengambil posisi menunggu hingga ada kejelasan hasil negosiasi tarif pemerintah Trump, Powell beberapa kali ditanya mengapa The Fed sangat fokus pada isu ini dan belum juga memangkas suku bunga meski inflasi masih moderat.
Powell menegaskan bahwa kebijakan The Fed tidak dimaksudkan untuk mendukung atau mengkritik pendekatan perdagangan pemerintahan Trump, melainkan fokus pada bagaimana dampak tarif terhadap inflasi.
“Kami tidak berkomentar soal tarif,” katanya.
“Tugas kami menjaga inflasi tetap terkendali. Ketika kebijakan seperti tarif berdampak jangka pendek dan menengah secara signifikan, maka inflasi menjadi urusan kami.”
"Semua peramal profesional yang saya tahu memperkirakan kenaikan inflasi yang berarti sepanjang tahun ini," ujar Powell saat menjelaskan alasan The Fed belum memangkas suku bunga.
Baca Juga: Trump Sebut Jerome Powell 'Bodoh' dan Ingin Pimpin The Fed Sendiri
Peluang Pemangkasan Suku Bunga Menyusut
Dalam pernyataan tertulisnya kepada Komite DPR, Powell menekankan bahwa dampak tarif “mungkin bersifat sementara, hanya berupa perubahan harga satu kali. Namun, bisa juga efek inflasinya lebih persisten... Untuk saat ini, kami dalam posisi yang baik untuk menunggu dan melihat arah perekonomian sebelum menyesuaikan kebijakan.”
Setelah pernyataan Powell dipublikasikan, investor mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga pada pertemuan The Fed bulan Juli, dan meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga dimulai pada bulan September, dengan pemangkasan kedua mungkin terjadi di akhir tahun.
Pernyataan Powell ini sejalan dengan proyeksi dan sikap kebijakan terbaru The Fed, sebagaimana diumumkan dalam pertemuan pekan lalu.
Saat itu, The Fed memutuskan secara bulat untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%–4,5% dan tidak memberi sinyal bahwa pemangkasan akan segera dilakukan.
Dalam proyeksi ekonomi terbaru, pejabat The Fed secara median memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing 25 basis poin sebelum akhir tahun, sejalan dengan harga pasar saat ini.
Baca Juga: Trump: Ketua The Fed Jerome Powell Harus Menurunkan Suku Bunga
Dalam beberapa hari terakhir, dua gubernur The Fed yang merupakan pilihan Trump menyebut pemangkasan bisa dilakukan secepatnya pada Juli, mengingat inflasi belum meningkat.
Sementara itu, tiga Presiden The Fed regional menyatakan kekhawatiran bahwa inflasi akan meningkat dalam beberapa bulan ke depan.
Trump, yang menunjuk Powell sebagai ketua The Fed pada masa jabatan pertamanya, namun diperkirakan akan menggantinya tahun depan, terus mendesak pemangkasan suku bunga secara agresif.
“Kita seharusnya sudah dua hingga tiga poin lebih rendah,” tulis Trump di media sosial menjelang sidang, seraya menambahkan bahwa ia berharap “Kongres benar-benar memperkarakan orang keras kepala dan bodoh ini.”