kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prediksi ekonom terbukti, klaim pengangguran AS lampaui 6 juta dalam 2 pekan beruntun


Jumat, 10 April 2020 / 04:34 WIB
Prediksi ekonom terbukti, klaim pengangguran AS lampaui 6 juta dalam 2 pekan beruntun
ILUSTRASI. Ekonomi AS di ambang resesi. REUTERS/Eric Thayer


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Data Reuters menunjukkan, sekitar 16,8 juta warga Amerika telah mengajukan tunjangan pengangguran dalam tiga minggu terakhir, dengan klaim baru mingguan mencapai 6 juta untuk dua pekan berturut-turut.

Melansir data Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis Kamis, data klaim pengangguran tersebut memperkuat ekspektasi ekonom akan hilangnya lapangan pekerjaan di AS hingga 20 juta pada bulan April. Para ekonom juga meyakini, ekonomi AS berada dalam resesi yang dalam. Ini juga menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk penggelontoran lebih banyak stimulus fiskal yang bertujuan untuk mengerem jatuh bebas dalam perekonomian.

Baca Juga: Terbukti manjur, AS uji obat anti-malaria untuk obati pasien corona

"Dalam bulan pertama saja, krisis virus corona sudah melebihi perbandingan dengan Resesi Hebat," kata Daniel Zhao, ekonom senior di Glassdoor. Dia menambahkan, "Normal baru untuk klaim asuransi pengangguran akan menjadi kenari di tambang batubara terkait berapa lama efek krisis akan bertahan terhadap jutaan orang Amerika yang baru menganggur."

Rekor angka klaim asuransi pengangguran adalah hasil dari bisnis seperti restoran, bar dan tempat sosial lainnya yang ditutup ketika negara bagian dan pemerintah daerah menerapkan langkah-langkah sulit untuk mengendalikan penyebaran COVID-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona.

Baca Juga: Asa, Pfizer identifikasi kandidat obat untuk obati pasien virus corona

Melansir Reuters, klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara merosot 261.000 menjadi 6,606 juta orang yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 4 April. Sementara, data untuk minggu sebelumnya telah direvisi yang menunjukkan 219.000 aplikasi lebih diterima daripada yang dilaporkan sebelumnya, sehingga total pengajuan klaim pada periode itu melonjak ke level tertinggi sepanjang masa menjadi 6,867 juta.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan, pengajuan klaim akan turun menjadi 5,250 juta dalam minggu terakhir, meskipun perkiraan dalam survei setinggi 9,295 juta.

Baca Juga: Ilmuwan: Corona tak akan cepat berakhir, bahkan jika pembatasan sosial berhasil

"Laporan hari ini terus mencerminkan pengorbanan yang dilakukan oleh pekerja Amerika dan keluarga mereka untuk memperlambat penyebaran virus corona," kata Sekretaris Buruh Eugene Scalia dalam sebuah pernyataan.

Angka pengajuan klaim minggu lalu mungkin sementara, karena lebih dari 95% orang Amerika sekarang di bawah perintah "tinggal di ruimah" atau "tempat berlindung". Pengajuan klaim memuncak dari kantor-kantor ketenagakerjaan negara bagian yang kewalahan oleh banyak aplikasi.

Baca Juga: Bill Gates sebut AS akan bebas dari virus corona pada 2021, ini alasannya

Luasnya bisnis yang tutup telah melebar yang mencakup bisnis transportasi, konstruksi, manufaktur, pertanian, administrasi, dan perawatan kesehatan. Pelaku usaha ritel juga memiliki pekerja cuti. California, New York, Michigan, Florida, Georgia, Texas, New Jersey, Indiana, Ohio, North Carolina, dan Alabama memiliki aplikasi terbanyak dalam pekan yang berakhir 28 Maret.

Sebuah laporan terpisah menunjukkan pada hari Kamis, gejolak pasar tenaga kerja mengakibatkan sentimen konsumen jatuh dari level rekor 18,1 poin pada awal April menjadi 71,0, angka terendah sejak Desember 2011.

Baca Juga: Penjualan global McDonald's tertekan 22,2% pada kuartal I akibat wabah corona

The Federal Reserve pada hari Kamis kembali menggelontorkan US$ 2,3 triliun untuk mendukung pemerintah daerah dan usaha kecil dan menengah dalam langkah terbaru untuk menjaga perekonomian tetap utuh. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral AS akan terus menggunakan semua alat yang tersedia sampai ekonomi mulai pulih sepenuhnya.

Presiden Donald Trump bulan lalu menandatangani paket penyelamatan bersejarah senilai US$ 2,3 triliun, yang membuat ketentuan bagi perusahaan dan para pengangguran. Baik Trump dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi telah melayangkan stimulus infrastruktur.




TERBARU

[X]
×