kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Presiden Brasil Lula Janji Balas Tarif Trump, Tapi Buka Peluang Diplomasi


Jumat, 11 Juli 2025 / 08:26 WIB
Presiden Brasil Lula Janji Balas Tarif Trump, Tapi Buka Peluang Diplomasi
ILUSTRASI. Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyatakan keinginannya untuk mencari solusi diplomatik terhadap ancaman tarif impor sebesar 50% yang dilontarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. REUTERS/Anushree Fadnavis


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – BRASILIA. Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyatakan keinginannya untuk mencari solusi diplomatik terhadap ancaman tarif impor sebesar 50% yang dilontarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Namun, Lula juga menegaskan bahwa Brasil siap melakukan pembalasan setimpal jika tarif tersebut benar-benar diberlakukan mulai 1 Agustus 2025.

“Kami akan mencoba bernegosiasi terlebih dahulu. Namun jika tidak ada negosiasi, maka hukum timbal balik akan diberlakukan,” ujar Lula dalam wawancara dengan Record TV pada Kamis (10/7).

Baca Juga: Jika Tarif Trump Berlaku, Minyak Brasil Bisa Menemukan Tujuan Baru

Ia merujuk pada undang-undang yang baru saja disahkan oleh Kongres Brasil, yang memberikan kewenangan kepada presiden untuk membalas hambatan perdagangan secara setara.

“Jika mereka mengenakan tarif 50%, kami juga akan mengenakan tarif 50%.”

Seorang diplomat Brasil yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa kemungkinan besar Lula tidak akan mengumumkan langkah balasan apapun sebelum tarif tersebut benar-benar diterapkan.

“Kita masih punya waktu hingga 1 Agustus,” ujarnya.

Dalam surat yang dikirim kepada Lula dan dipublikasikan Rabu lalu, Trump mengaitkan tarif tersebut dengan proses hukum yang sedang berjalan terhadap mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro.

Bolsonaro saat ini sedang diadili atas dugaan upaya kudeta untuk mencegah Lula mengambil alih kekuasaan pada 2023, setelah para pendukungnya menyerbu gedung Kongres.

Trump menyebut Bolsonaro sebagai korban "perburuan penyihir".

Baca Juga: Dampak Tarif 50% AS terhadap Ekspor Brasil: Komoditas hingga Industri Terancam

Lula mengkritik Bolsonaro yang terus menyebarkan narasi persekusi hukum, dan menyoroti bahwa putra Bolsonaro, Eduardo, mengambil cuti dari parlemen sebagian untuk berkampanye di AS demi membela sang ayah.

“Presiden sebelumnya harus bertanggung jawab, karena ia mendukung tarif yang dikenakan Trump terhadap Brasil. Bahkan, anaknya yang pergi ke sana untuk mempengaruhi opini Trump,” ungkap Lula.

Di sisi lain, Bolsonaro dalam unggahan media sosial menyebut surat Trump sebagai “dengan rasa tanggung jawab” dan menyatakan tetap menghormati serta mengagumi pemerintah AS.

Ia menilai bahwa langkah AS itu merupakan reaksi atas menjauhnya Brasil dari nilai-nilai kebebasan.

“Ini tidak akan pernah terjadi jika saya masih menjabat,” tulisnya.

Ia juga mendesak lembaga-lembaga negara untuk mengambil langkah demi mengembalikan “normalitas institusional”.

Baca Juga: Tarif Trump untuk Brasil Kacaukan Pasar Kopi Global, Harga di AS Terancam Naik

Respons Pasar dan Strategi Baru

Lula mengatakan bahwa pemerintahnya akan membentuk komite bersama pelaku usaha untuk meninjau ulang kebijakan perdagangan Brasil dengan AS.

Ia menyebutkan bahwa undang-undang baru terkait timbal balik memungkinkan pemerintah untuk mengenakan tarif balasan, membatasi impor dan investasi, serta menangguhkan hak kekayaan intelektual milik perusahaan-perusahaan AS, jika terdapat hambatan perdagangan sepihak dari negara mitra.

Sebagai informasi, AS adalah mitra dagang terbesar kedua bagi Brasil setelah China, dan merupakan salah satu dari sedikit negara yang memiliki surplus perdagangan dengan Brasil.

Beberapa sektor seperti penerbangan dan perbankan langsung merasakan tekanan pasar. Saham perusahaan pesawat Embraer serta bank-bank besar seperti Itau Unibanco dan Banco Santander mengalami penurunan pada perdagangan Kamis.

Baca Juga: Dolar AS Melemah, Real Brasil Terpukul Ancaman Tarif; Bitcoin Nyaris Cetak Rekor Baru

Namun, pengenaan tarif juga dapat memukul balik AS, khususnya di sektor pangan, karena Brasil merupakan eksportir utama kopi, jus jeruk, gula, daging sapi, dan etanol.

Empat sumber perdagangan menyebutkan kepada Reuters bahwa tarif 50% akan secara efektif menghentikan ekspor kopi Brasil ke AS, pasar terbesarnya.

Sejumlah asosiasi industri di Brasil seperti sektor kopi dan energi menyerukan penyelesaian secara diplomatik.

“Kami berharap diplomasi dan negosiasi yang seimbang dapat menang, terlepas dari ideologi dan preferensi pribadi. Semoga akal sehat kembali memandu hubungan antara dua negara berdaulat besar ini,” ujar Josue Gomes da Silva, Presiden asosiasi industri Sao Paulo (Fiesp), dalam pernyataan tertulis.

Selanjutnya: Laba 26,26% Setahun: Harga Emas Antam Hari Ini Ajeg, Buyback Menguat (11 Juli 2025)

Menarik Dibaca: Begini Cara AI Mempengaruhi Kehidupan Moms Kedepannya, Simak




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×