kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pria India Ini Berhasil Raih Pekerjaan Impiannya di Tesla Setelah Kirim 300 Lamaran


Minggu, 03 November 2024 / 07:00 WIB
Pria India Ini Berhasil Raih Pekerjaan Impiannya di Tesla Setelah Kirim 300 Lamaran
ILUSTRASI. Seorang lulusan Teknik Biomedis asal India dari University at Buffalo, akhirnya berhasil memperoleh pekerjaan impiannya. REUTERS/Lucy Nicholson/File Photo


Sumber: Hindustan Times | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dhruv Loya, seorang lulusan Teknik Biomedis asal India dari University at Buffalo, akhirnya berhasil menaklukkan perjalanan panjang yang penuh tantangan dalam mencari pekerjaan impiannya.

Setelah mengirim lebih dari 300 lamaran dan 500 email, serta menjalani 10 wawancara, ia berhasil mendapatkan posisi sebagai Powerwall Technical Support Specialist di perusahaan multinasional milik Elon Musk, Tesla.

Perjalanan Panjang Mencapai Impian

Dalam postingan di LinkedIn pada 28 September, Loya berbagi kebahagiaannya tentang pencapaian profesional ini setelah melewati perjalanan yang sulit.

"Akhirnya saya mendapat pekerjaan!" tulisnya.

Baca Juga: Elon Musk Tunjuk Atlet Menembak Viral Kim Ye Ji Sebagai Duta Tesla di Korea Selatan

Meski telah memiliki rekam jejak impresif, dengan tiga kali magang, nilai IPK yang baik, serta partisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, Loya mengalami kesulitan selama lima bulan yang melelahkan di pasar kerja AS.

Selama masa pengangguran, ia menghadapi tantangan besar lainnya: kehilangan tempat tinggal, asuransi kesehatan, dan ancaman kehilangan status visanya.

"Saya kehilangan sewa tempat tinggal, asuransi kesehatan, dan merasakan tekanan dari status visa saya yang bisa membuat saya terpaksa meninggalkan AS kapan saja," ujarnya.

Rintangan Hidup dan Tekad yang Tak Goyah

Untuk bertahan hidup, Loya bahkan harus berpindah-pindah dari satu apartemen teman ke yang lainnya dan tidur di kasur angin demi menghemat biaya.

Kini setelah mendapat pekerjaan penuh waktu di Tesla, ia berbagi kisahnya sebagai bentuk dukungan bagi mereka yang menghadapi kesulitan serupa.

"Pasar kerja sangat sulit, terutama bagi mahasiswa internasional," tambahnya, mengingatkan para pencari kerja untuk tetap kuat di tengah ketidakpastian.

Baca Juga: 5 Janji Elon Musk Terkait Tesla Cybertruck yang Tak Terealisasi

Ia juga menyarankan orang lain untuk memperlakukan proses melamar kerja sebagai pekerjaan penuh waktu, namun tetap memberi diri mereka waktu untuk bersantai dan menikmati hidup.

"Nasihat saya bagi siapa pun yang mengalami perjuangan ini adalah memperlakukan melamar kerja seperti jam kerja 9-5, tetapi pastikan untuk menggunakan malam dan akhir pekan untuk bersantai dan melakukan hal-hal yang Anda nikmati," ujarnya.

Strategi Loya dalam Melamar Pekerjaan

Loya juga berbagi beberapa sumber daya yang ia gunakan untuk membantu dalam mencari pekerjaan dan mengirim email secara langsung.

Ia menggunakan platform seperti LinkedIn, Indeed, Handshake, dan Jobright.ai untuk mencari lowongan pekerjaan.

Untuk mengirim email langsung, ia mengandalkan Hunter.io, dan menggunakan ChatGPT+ untuk menyesuaikan resume dan surat lamaran.

Loya memberi semangat kepada mereka yang berada di jalur yang sama, "Tetap manifestasikan, tetap positif, dan percayalah bahwa segala sesuatu akan berjalan sesuai harapan!"

Pengalaman dan Prestasi Sebelum Bergabung dengan Tesla

Sebelum bekerja di Tesla, Loya memiliki pengalaman yang cukup kaya, termasuk magang sebagai Product Engineer di CoreHaptics, asisten peneliti dan teknisi senior IT di University at Buffalo, serta magang di bidang kualitas di perusahaan farmasi global Boehringer Ingelheim.

Menurut profil LinkedIn-nya, ia lulus dari University at Buffalo School of Engineering and Applied Science pada Mei 2024 dengan IPK 3,4. Ia juga merupakan anggota tim dayung universitas dan memenangkan kompetisi tari International Fiesta di kampusnya.

Baca Juga: Elon Musk Membeli Sebuah Kompleks di Texas Senilai US$35 Juta untuk 11 Anaknya

Dalam salah satu postingannya, Loya mengenang pengalaman berharga saat menjadi Commercial Quality Intern di Boehringer Ingelheim.

Selama tiga bulan, ia terlibat dalam tim Kualitas Komersial, menangani keluhan produk, dan membantu otomatisasi laporan menggunakan Microsoft Power BI.

"Secara keseluruhan, saya memiliki musim panas yang sangat produktif dan luar biasa di mana saya dapat merasakan tinggal di Atlanta, menyaksikan pertandingan baseball pertama saya, bekerja penuh waktu, serta belajar banyak dari tim saya," tulisnya.

Inspirasi bagi Generasi Muda di Tengah Tantangan Pasar Kerja

Kisah Dhruv Loya menjadi inspirasi bagi generasi muda, terutama bagi para mahasiswa internasional yang sedang menghadapi tantangan besar di pasar kerja.

Semangat pantang menyerah dan strategi yang ia terapkan berhasil membawanya pada pencapaian luar biasa, mengukuhkan dirinya di perusahaan besar seperti Tesla.

Perjuangan ini tidak hanya menunjukkan ketangguhan pribadi, tetapi juga menjadi bukti bahwa dengan tekad dan strategi yang tepat, impian di negeri orang pun bisa dicapai.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×